YSEALI: Persahabatan Bervisi Mie Instant

Young SouthEast Asian Leader Initiative Juorney.

Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia

Pembagian Potensi Perikanan Indonesia berdasarkan Region.

Romansa Negeri Sakura: Hakone Moutn Shizuoka Perfecture

AFS Intercultural Learning Japan - Kizuna Bond Project.

Pemetaan Mangrove di Sidoarjo dengan Citra Satelit Landsat

Geographic Information System (GIS) and Remote Sensing.

Wednesday, February 20, 2019

Kami Lanjut Studi Karena Menganggur?

PK-124 Arsa Candradimuka LPDP 2018

Mungkin hampir 8 bulan saya dinyatakan lulus seleksi Beasiswa LPDP Afirmasi tujuan luar negeri terhitung hingga tulisan ini dibuat. Saya dinyatakan lolos setelah melalui proses yang sangat panjang sejak July 2017, proses tersebut diantaranya adalah:
  1. seleksi berkas/dokumen,
  2. selek online assessment,
  3. seleksi substansi (interview, leaderless group discussion, dan on the spot essay writing)
Semua awardee LPDP pasti mengalami semua proses tersebut, dan saya yakin semua melalui tahap demi tahap tersebut dengan segala macam kekonyolannya (akan diceritakan di tulisan yang lain yaa biar penasaran, hehe).

Saat ini semua proses sudah hampir selesai diantaranya IELTS sesuai permintaan kampus setelah 2 kali test, LoA unconditional jurusan Aquaculture and Marine Resource Management di Wageningen University and Research, Belanda, Surat Perjanjian Kontrak dengan LPDP, Letter of Sponsorship (LoS), dan Letter of Guarantee (LoG). Proses selanjutnya adalah mengurus visa, dan tetek bengek lain menjelang keberangkatan. Akan tetapi, dalam proses keberangkatan ini sembari tetap berjualan kopi seperti biasanya, ada fenomena menarik yang saya dapatkan ketika melihat beberapa orang yang menyebut dirinya Scholarship Hunter atau pejuang beasiswa yang dengan gigihnya tanpa lelah memperjuangkan cita-cita dan mimpinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bahkan tak tanggung-tanggung hingga ke luar negeri. Diantara mereka ada yang dari kalangan professional (sudah bekerja dan dapat tugas belajar), ada yang 2-3 tahun lulus S-1, bahkan ada yang fresh graduate alias baru lulus, jan masih anget-angetnya lulus kuliah.

Saya sempat melakukan interview secara informal kepada para pejuang beasiswa tersebut di salah satu lembaga kursus terkenal ketika saya belajar IELTS tempo hari, dan hasilnya mengejutkan. Semangat teman-teman memang tak diragukan dalam menggapai cita-cita. Tapi, ada satu hal yang sangat mengganjal perasaan saya selama menjadi interviewer disana. Saya mendapati banyak yang berjuang untuk apply beasiswa khususnya LPDP yang hanya dilandasi oleh ambisi mewujudkan cita-cita, bahkan tak jarang ada yang mendaftar beasiswa karena ini merupakan pilihan terakhir karena sudah melamar kerja kemana-mana tapi hasilnya nihil.

Jadi apabila dikategorikan ada beberapa motivasi kenapa melanjutkan studi lanjut marak digandrungi masa kini (berdasarkan yang saya temui, mungkin bisa ditambah sendiri):


  1. Tuntutan profesi dan urgensi untuk meningkatkan kapabilitas melalui jalur pendidikan, dalam konteks ini saya banyak menemui dosen atau researcher yang fokus pada bidang-bidang tertentu.
  2. Ambisi mewujudkan cita-cita, pejuang tipe ini banyak yang menjadikan beasiswa sebagai ajang pembuktian diri dalam arti keinginan misal untuk mewujudkan mimpi, membahagiakan orang tua, keluarga, atau juga menaklukkan calon mertua, hehe. Orang semacam ini yang saya dapati melihat beasiswa dan studi lanjut ke luar negeri itu seolah adalah tujuan utama dan final sehingga apapun akan dia korbankan untuk mewujudkan keinginannya.
  3. Terinspirasi oleh postingan foto instagram di luar negeri yang 'seolah' wow dan keren travelling, mainan salju, selfie sana sini, biasanya orang seperti ini terpacu oleh negara tujuan tanpa pikir pusing jurusan atau kampus yang diinginkan pokoknya negara A titik.
  4. Keadaan di suatu masyarakat yang memaksa untuk studi, orang semacam ini datang dari suatu daerah yang mendapati masyarakatnya memiliki banyak masalah sehingga tergerak untuk turut andil dalam penyelesaian masalah tersebut.
  5. Bingung mencari kerja, setengah putus asa akhirnya memutuskan untuk lanjut studi saja. Ini adalah poin yang unik yang saya temukan dimana orang semacam ini menganggap beasiswa mampu menjadi tameng untuk menangkis omongan tetangga, orang tua, kerabat akibat susahnya mencari kerja.
Pada dasarnya, semua motivasi dan alasan melanjutkan studi di atas tidak ada yang salah. Semua sah-sah saja dan tidak haram hukumnya, toh akhirnya juga juri ketika proses seleksi yang menentukan lolos tidaknya. Tapi, Saya ingin meng-highlight poin terakhir nomor 5 yang membuat saya berpikir "wah ada yaa ternyata yang semacam ini, dan trendnya mulai banyak". Studi lanjut bahkan ke luar negeri itu karena menganggur dan menjadi pilihan terakhir karena jengah dengan proses mencari kerja yang sulit dan tak kunjung dapat, selama proses observasi yang saya dapatkan kebanyakan yang masuk kategori ini adalah lulusan S-1 yang tergolong fresh graduate student dengan semangat berkobar melamar kerja kesana kemari, tes TPA, interview user dengan banyak perusahaan tetapi belum juga beruntung, atau juga merupakan orang yang rasional dan cerdas dengan kalkulasi matematika untuk dan rugi. Pasalnya, dia mampu mengkalkulasikan dan membandingkan gaji di suatu perusahaan dengan "gaji" dari beasiswa berupa living allowance, uang buku, family allowance dll.

Iya, beasiswa sudah diibaratkan layaknya ladang mencari nafkah untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah, dollar, pounds, atau bahkan yuro untuk sementara, ditambah bonus belajar mendapatkan gelar dan ijazah yang diharapkan ketika selesai kuliah pekerjaan akan semakin mudah, serta opportunity pun juga bertambah. Rupaya hasil obervasi saya salah, trend melanjutkan studi lanjut karena susah cari kerja tidak hanya terjadi bagi scholarship hunter saja, saya juga menemui mahasiswa kinyis-kinyis alias lulusan baru dengan background keluarga yang relatif mampu juga melanjutkan pendidikan lebih tinggi dengan jawaban melalui percakapan sebagai berikut antara Saya dan Surti (bukan nama sebenarnya):

Saya: "Sampean kenapa to kok mau lanjut sekolah lagi? Kan orang tua juga mampu dan punya bisnis yang cukup untuk menghidupi keluarga."

Surti: "Hoalah mas, sekarang cari kerja itu susah kalau cuma modal S-1, soale lulusan S-1 ki sudah banyak bertebaran dimana-mana, makanya sekarang harus S-2 minimal biar mudah dapat kerja. Terus pengennya orang tua itu yaa anaknya ini kerja di kantor yang berseragam necis gitu loh mas bukannya jualan di pasar kaya Bapak/Ibuk atau ternak tani di rumah."

Oke saya mulai paham menarik benang merahnya yaitu antara menganggur susah dapat kerja, sekolah lanjut S-2 dengan harapan biar dapat kerja lebih keren, dan tuntutan orang tua supaya berseragam. Kira-kira begitu premisnya untuk mendeskripsikan kondisi saat ini.

Iya lagi-lagi tidak ada yang salah dalam menentukan pilihan semacam itu...

Tapi, saya hanya berpikir kalau studi lanjut hanya karena biar ada kegiatan karena susah cari kerja dan menganggur bukankah kemungkinan susah dapat kerja dan mengaggur masih memiliki peluang untuk terjadi lagi ketika susah lulus S-2? *hanya pikiran liar saja

Mungkin perlu kita tau semakin tinggi level pendidikan, semakin tinggi pula beban dan tanggung jawab yang dipikul apalagi dengan beasiswa dana pemerintah seperti LPDP. Pada faktanya saya sangat hormat kepada kawan-kawan yang sebenarnya sudah settle dalam karir, punya keluarga yang harmonis, tetapi masih mau menyisihkan waktu untuk meng-upgrade kapasitas diri dengan belajar. Jadi, kita tidak belajar atau studi lanjut karena kami menganggur sekali lagi tidak!

Kalau saya pribadi hanya seorang penjual kopi keliling dan tidak saya tutupi, bahkan ketika interview beasiswa pun saya jelaskan secara gamblang, saya tidak bekerja dengan instansi korporasi manapun, saya bukan ASN/PNS saya hanya seorang penjual kopi kecil keliling dari pesisir. Tapi, terlepas dari saya yang memang konyol, ada banyak kawan-kawan di sana yang berangkat studi memang sudah siap secara dhohiriyah dan bathiniyah, jadi ketika kembali selesai studi tidak justru masih bingung mencari kerja sana sini. Mereka pulang untuk menerapkan ilmu yang didapat, melanjutkan apa yang sudah dimulai ketika ditinggal berangkat studi.

Disini saya menekankan pentingnya memiliki purpose untuk apa kita studi lanjut, apa motif yang mendasari kenapa kita studi lanjut, dan urgensi apa yang membuat kita harus studi lanjut. Sekali lagi, itu pilihan yaa kawan-kawan, tidak ada yang salah dalam setiap pilihan itu.

Mari kita tanyakan kepada diri kita sendiri, termasuk kategori yang manakah kita?

Sunday, November 19, 2017

[Serius BUKAN TIPS & TRIK] Bagaimana Saya (Seorang Penjual Kopi) Bisa Lolos LPDP Luar Negeri 2017(?)

Logo Beasiswa LPDP

Alhamdulillah 'alaa nikmatillah, allahummasholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa'alaali sayyidinaa muhammad. 

Segala puji bagi Tuhan YME, Sang Hyang Widi Wasa, Dzat Yang Mengecet Lombok atas segala nikmat yang tiada tara rasanya. Saya seperti menjadi orang dipenuhi dengan nikmat dan rahmat dari Tuhan karena diberikan kepercayaan untuk mengemban amanah baru menjadi Awardee Beasiswa LPDP jalur Afirmasi tujuan Luar Negeri 2017. Akan menjadi sebuah kesombongan dan kufur terhadap nikmat Tuhan apabila saya tidak mengucap syukur kepada Tuhan atas nikmat ini.

Iya benar sekali, 25 Oktober 2017 menjadi kejutan tersendiri dengan diumumkannya beasiswa LPDP LN 2017. Saya mendaftar melalui jalur Afirmasi Alumni Bidik Misi tujuan Wageningen University and Research dengan jurusan MSc of Aquaculture and Marine Resource Management. Bagaimana saya tidak bersyukur? Beasiswa LPDP adalah beasiswa yang sangat kompetitif dengan pendaftar mencapai ribuan orang, dan apalagi semenjak tahun in ada beberapa kebijakan baru yang sangat mengejutkan, diantaranya adalah:
  1. Grade standard penilaian dinaikkan,
  2. Standard Bahasa Inggris dinaikkan dimana TOEFL ITP sudah tidak berlaku lagi kecuali untuk pendaftar jalur afirmasi,
  3. Jadwal pendaftaran yang dibuka hanya 1 kali dalam 1 tahun dari yang semula 4 x dalam 1 tahun,
  4. Penggunaan bahasa Inggris secara full untuk seleksi tujuan luar negeri,
  5. Penambahan seleksi online assessment sebagai salah satu parameter penilaian yang bisa menggugurkan,
  6. Jumlah awardee yang menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, mengindikasikan adanya pengurangan kuota LPDP tahun 2017 ini.
Itulah kejutan tak terduga dari LPDP, melalui kebijakan baru ini banyak dinamika yang terjadi karena memang kebijakan ini baru dan secara tiba-tiba muncul pada tahun ini. Jadi, bagi siapapun yang berniat untuk mendaftar LPDP monggo disiapkan segala kemungkinan yang terjadi.
Baik, tulisan ini bukan bercerita tentang tips dan trik atau kiat-kiat supaya tembus beasiswa LPDP, juga bukan ajang untuk promosi atau jualan jamu, hehe. Tips dan trik, kiat-kiat lulus LPDP sudah dapat dijumpai dan diakses secara mudah di internet. Jadi, jangan sungkan-sungkan browsing dan baca baca yaa dulurrr :D saya hanya akan menambahkan salah satu poin penting yang banyak orang pemburu beasiswa lupa yaitu track record. Pentingnya membuat rekam jejak dan mencocokkan kriteria yang diinginkan penyedia beasiswa dengan background rekam jejak kita.

Percaya atau tidak lurr, ketika dikumpulkan dalam kelompok PK (Persiapan Keberangkatan, kebetulan saya PK-124) ternyata memang benar awardee LPDP tidak gemen-gemen atau bukan orang biasa-biasa yang sembarangan! Mereka berasal dari latar belakang yang sangat keren dipenuhi prestasi di bidangnya. Rekam jejak kalau saya boleh mengibaratkan adalah senjata atau gaman yang siap dikeluarkan kapan saja.

"Mendaftar beasiswa tanpa mempersiapkan rekan jejak yang baik, ibarat perang tanpa senjata"


Meluangkan waktu beberapa saat tidak menjadi masalah, karena itu adalah bagian proses. Tidak sedikit dari senior-senior kita yang hebat itu telah mengalami kegagalan terlebih dahulu. Bisa jadi, beasiswa yang mereka dapatkan adalah hasil jerih payah ke-sekian kalinya meng-apply. Selagi terus menyiapkan gaman dan mengasahnya setajam mungkin. Jangan selalu meminta yang instant yaa dulurr, maunya sih sekali langsung lulus tetapi kadang kenyataan berbeda dengan harapan.

1. Lantas, kenapa saya bisa lulus?
2. Apa rekam jejak yang menjadi gaman saya?
3. Apakah mungkin LPDP salah memilih orang semacam saya?

Iya, tulisan ini hanyalah sebuah muhasabah pribadi saya dulurr, saya coba untuk berfikir dan merenung proses saya hingga saat ini. Sebuah pilihan keputusan yang besar bagi saya setelah lulus dari Universitas Brawijaya. Saya lulus ditandai dengan yudisium Agustus 2016, dan diwisuda Januari 2017. Setelah lulus hingga saat ini, saya memutuskan untuk tidak mendaftar kerja ke perusahaan apapun dan atau tempat lainnya! Saya memantabkan diri untuk pulang ke kampung halaman, daerah pesisir Selatan Kabupaten Tulungagung. Dengan kata lain ijazah S-1 saya nganggur methekur di dalam lemari, hehe. Sebuah pilihan yang beresiko bukan?

Saya berproses kembali bermasyarakat setelah terasing selama 4 tahun. Selama berproses tidak ada yang mudah, hingga singkat cerita saya mendirikan Green Social Business Kopi Mangrove Segara denga memberdayakan masyarakat pesisir di 4 pantai Tulungagung yaitu Pantai Sine, Pantai Gerangan, Pantai Brumbun, dan Pantai Sidem. Saya berproses selama dua tahun dalam mendirikan dan menjalankan bisnis ini, hingga kami bisa memberdayakan lebih dari 50 warga lokal pesisir Tulungagung.
Kopi Mangrove Segara
Sebuah proses yang panjanng sebelum akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar LPDP dan melanjutkan studi lagi, (topik ini akan saya bahas di tulisan selanjutnya) ^^. Tapi, iya benar proses saya membuat kopi dan berjualan kopi telah menghantarkan saya mendapatkan beasiswa LPDP dengan tujuan ke Negeri Kincir Angin. Saya merasa, ini adalah sebuah barokah dari ngopi dan nyethe, barokah karena bekerja untuk masyarakat dan memberdayakan masyarakat pesisir melalui #KopiMangroveSegara. Pesannya adalah:

"Pergilah dan jangan sungkan untuk mengopi karena keberkahan ngopi siapa yang tahu kan?"

Kenapa saya menganggap ini adalah sebuah barokah? Karena percaya atau tidak, selama proses interview berlangsung pembahasan interviewer tidak lepas dari Kopi Mangrove Segara (disini) semua seluk beluk bisnis kami dikupas dari hulu hingga ke hilir, selama interview tidak menyinggung sama sekali tentang rencana studi saya! Bisa se-dulurr bayangkan betapa syiok saya sekaligus bersyukur karena sebenarnya saya sudah menyiapkan sedemikian rupa kemungkinan pertanyaan yang muncul tetapi tidak sesuai prediksi. LoL --- akan saya bagi ceritanya di tulisan selanjutnya tentang interview tak terduga beasiswa LPDP.

Jadi, secara praktis saya hanya seorang penjual kopi, tidak lebih!
Berjualan dan Promosi Kopi Mangrove Segara bersama Prof. Pattrick McNamara
Itu adalah latar belakang saya, muhasabah kenapa saya lulus, dan apa yang menjadi gaman saya untuk beasiswa LPDP sekaligus menjadi jawaban untuk pertanyaan nomor 1 dan 2. Untuk pertanyaan ketiga, apakah LPDP salah pilih awardee seperti saya? Wah kalau ini saya tidak bisa menjawab, pihak LPDP mungkin yang lebih tahu, dan mungkin dulurr-dulurr juga memiliki penilaian sendiri. Ibarat pepatah Jawa "Uwong ora iso noleh githokke" atau manusia tidak bisa melihat dirinya sendiri. Karena jujur, sebernarnya masih banyak orang yang secara kualitas lebih di atas saya, berpengalaman lebih mumpuni, memiliki track record lebih baik, segudang pengalaman dan prestasi yang lebih hebat. Tapi wallahua'lam semua sudah terjadi, sekarang menjadi tugas saya untuk mengemban amanah dengan menyelesaikan studi S-2 saya dengan sebaik mungkin sesuai dengan janji yang saya ikrarkan.

Apapun itu, saya bersyukur atas nikmat dan kejutan ini. Alhamdulillah....

Maka hikmah yang saya dapatkan adalah bangun rekam jejak sedulurr apapun itu bidangnya, lakukan dengan ikhlas, niatkan untuk membangun dan berkontribusi untuk masyarakat. Sekecil apapun kontribusi kita, yakin inshaAllah akan membawa barokah untuk kita semua, dan lakukan kontribusi itu secara kontinyu.

Selamat berjuang dan mari kita bersinergi dulurr....

Monday, September 18, 2017

Jual Vandel (Kerajinan Marmer) - KPM Segara | Tokopedia

Jual Vandel (Kerajinan Marmer) - KPM Segara | Tokopedia: Jual Vandel (Kerajinan Marmer), Craft dengan harga Rp 20.000 dari toko online KPM Segara, Tulungagung. Cari produk kerajinan tangan lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.

Wednesday, August 2, 2017

[HYPNOTHERAPHY TULUNGAGUNG] - Hipnotis dan Hipnoterapi dalam Upaya Membangkitkan Potensi Alam Bawah Sadar di Tulungagung


Hipnotis menjadi sebuah momok tersendiri di kalangan masyarakat. Banyak orang menganggap hipnotis bisa mengubah orang sesuai dengan apa yang kita inginkan, bahkan orang paranoid ketika mendengar hipnotis yang berkonotasi “membongkar semua rahasia”.
Saya menjadi tergelitik mendengar ungkapan-ungkapan tersebut.

Rahasia apa?

Apakah anda punya skandal?

Dan kenapa harus dibongkar?

Itu yang menjadi pertanyaan saya ketika orang banyak berpendapat tentang hipnotis. Tentu setiap orang memiliki rahasia yang disimpan rapat dan rapi, tetapi dalam hipnotis ataupun hipnoterapi ada etika yang harus ditaati. Tidak serta merta bisa leluasa melakukan apapun sesuai dengan yang kita minta.

Baik, tulisan ini saya buat bukan dengan tujuan promosi jualan, menarik pelanggan, atau jual jasa seperti web/blog pada umumnya. Akan tetapi, tulisan ini saya buat dengan tujuan niat menolong orang yang mungkin membutuhkan di luar sana. Ini bentuk pengamalan ilmu yang saya miliki. Jadi mohon diluruskan niatnya ketika membaca yaaa ;)

Ini akan menjadi tulisa pertama saya dalam konteks saya menjadi seorang hipnoterapis. Banyak orang yang datang kepada saya, curhat dengan berbagai kondisi masalah yang dialami, hingga ada beberapa yang menangis. Problem kehidupan memang sangat kompleks, hingga kadang memaksa kita untuk mengambil jalan pintas yang dianggap pantas. Masalah tersebut membuat kita stress, tekanan batin, pikiran ruwet, carut-marut dan sebagainya.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah. Yang biasanya menjadi pilihan adalah anda datang ke psikolog dan berkonsultasi. Akan tetapi, ada alternatif lain yang patut dicoba yaitu Hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan metode yang digunakan sebagai trigger alam bawa sadar orang. Metode ini bisa menjadi solusi, karena sebenarnya manusia sudah diberkahi dengan potensi self-healing (kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri) dan potensi pikikiran yang luar biasa. Diantara masalah yang bisa diatasi dengan hipnoterapi adalah:

  1. Minder, kurang percaya diri.
  2. Fobia/ rasa takut yang tidak wajar.
  3. Depresi
  4. Ngompol
  5. Menghilangkan latah
  6. Psikosomatis
  7. Insomnia  / Sulit tidur
  8. Merokok
  9. Kecemasan
  10. Kecanduan obat tidur
  11. Masalah anak
  12. Gangguan makan
  13. Potensi diri
  14. Sakit kepala
  15. Menurunkan berat badan
  16. dll.
Saya sudah sering sekali menangani orang baik datang dari kerabat, teman, maupun orang lain yang meminta tolong untuk refleksi pikiran. Berikut merupakan beberapa dokumentasi dari beberapa orang yang pernah saya hipnoterapi:
Abdul Kholiq dari Batang, Jawa Tengah
Fachri dari Samarinda
Rahma dari Tulungagung
Perlu diketahui, proses hipnotis bukan sebuah sim salabim masalah langsung selesai. Hipnoterapi hanyalah sebuah pemicu. Bukan hipnoterapi yang menyembuhkan masalah dan mengatasi keluah, tetapi anda (red:pasien) sendiri. Melalui pendekatan alam bawa sadar, hipnotis dilakukan untuk memberikan sugesti positif dan merangsang pemikiran positif. Sehingga, akan berdampak terhadap perilaku yang tercermin karena pikiran dan sugesti yang tertanam juga baik.

Selain beberapa foto di atas, ada beberapa video saya di youtube yang bisa ditonton untuk bahan rujukan seperti apa hipnotis itu. Berikut merupakan link dari video saya:

1. Abdul Kholiq (Batang, Jawa Tengah)
2. Mas Ula (Ambon)
3. Fachri (Samarinda)

Saya pribadi sangat terbuka apabila ada pihak yang membutuhkan bantuan, inshaAllah selagi saya bisa saya akan membantu melalui konsultasi dan hipnoterapi di Tulungagung.

Untuk info lebih jauh bisa menghubungi saya di akun sosial media:
WA/LINE : 085655699122
SMS/Telfon: 083834130980

Monday, May 29, 2017

Pitik Proklamasi: Catering Delivery Order Area Tulungagung [24 + Jam]

Kebutuhan manusia terutama makan memang tidak bisa di pungkiri. Ketika lapar melanda, semua aspek menjadi tertunda dan terfokuskan pada urusan perut. Urusan perut juga merupakan urusan yang sangat vital mendesak, sehigga harus segera diatasi. Di sisi lain, orang kadang merasa enggan dan malas untuk keluar rumah sehingga untuk makan saja rasanya sulit sekali. 

Maka dari itu, jangan biarkan urusan makan anda terganggu. Kini telah hadir DELIVERY ORDER 24+ jam #AyamPitikProklamasi. 

Kuliner anti mainstream yang siap memanjakan lidah anda semua dengan harga mulai 8rb saja free ongkir area Kalidawir. Apa saja menu kami? Jelas menu kami berbeda dan bervariasi. Kami menyediakan paket:

1. Ayam Proklamasi (porsi besar): 10 ribu
2. Ayam Proklamasi (porsi kecil): 8 ribu
3. Bebek Merdeka: harga mulai 15 ribu
4. Ceker Orasi (isi 5-6 ceker): 8 ribu
5. Gemak Perjuangan: 11 ribu
*Semua menu tanpa nasi, mau tambah nasi cukup +2ribu saja.

Lantas, apa yang membuat kami spesial? Jelas kami spesial dan berbeda dari yang lainnya. Kami memberikan pelayanan prima delivery dan rasanya yang pasti sangat nikmat. Khas kami adalah sambal ciptaan dan inovasi kami sendiri dengan nama Sambal Proklamasi. Sambal kami bukan sambal asin, bukan sambal tomat, bukan sambal tongseng, bukan sambal taliwang atau sambal-sambal mainstream lainnya. Sambal kami aselis ambal Khas Pitik Proklamasi

Sambal kami mengandung minyak ikan yang sangat baik untuk kesehatan, kandungan yang terdapat di dalamnya adalah omega-3, omega-6, asam amino esensial, protein, serta lemak. Jadi jelas sekali kami tidak hanya menjual nikmat, tapi juga manfaat.

Pitik Proklamasi selain melayani delivery order, kami juga siap menerima pesanan dalam jumlah besar untuk hajatan pesta, syukuran, khitanan, dan lain sebagainya. Untu pemesanan dalam jumlah banyak, kami ada bonus. Setiap pembelian 10 box Pitik Proklamasi, bonus 1 box paket ceker orasi (Berlaku Kelipatannya). Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk anda dalam mengatasi rasa lapar.

Bagaimana kalau kami ingin makan langsung di tempat? Bisa sekali, alamat kantor pusat kami ada di Dukuh Pojok, Desa Karangtalun Rt.02/Rw.III, Kec Kalidawir, Kab. Tulungagung (POLSEK Karangtalun ke timur). Makan di tempat kami spesial promo cukup 10 ribu rupiah, makan nasi sak warege, sambel sak ndlewere, sudah termasuk es teh. Tunggu apa lagi? Hanya kami yang setia menemani anda dan selalu memberikan pelayanan yang sangat memuaskan.

Cukup dengan 8 ribu saja kami siap delivery ke rumah anda, mau hemat bisa datang langsung ke tempat kami. Segera pesan makan anda lewat kami.

Hub admin kami di:
WA: 085655699122 (WA ONLY)
FB: https://www.facebook.com/pitik.proklamasi
IG: @pitik.proklamasi

Salam MERDEKA!

Sunday, May 7, 2017

Kopi Mangrove Segara Siap Ekspansi Wilayah


Menjadi sebuah perusahaan UMKM Sosial Bisnis pertama dan satu-satunya di Kabupaten Tulungagung membuat KPM Segara menjadi barometer gerakan sosial pemberdayaan ekonomi khususnya di pesisir. Hal ini secara tidak langsung menjadi beban moral terhadap kami (khususnya saya) untuk terus menciptakan inovasi baru dan memperluas dampak positif yang diberikan.

Mendeklarasikan diri sebagai UMKM Sosial Bisnis membuat KPM Segara harus bekerja ekstra dari bisnis konvensional biasa. Secara umum bisnis UMKM Konvensional biasa hanya mencari keuntungan, mengumpulkan materi, tanpa mengukur dampak positif terhadap sekitar. Menjadi sosial bisnis berarti memberikan ruang bergerak untuk aktif di bidang sosial dengan menyisihkan keuntungan untuk mendukung program yang sudah disusun. Pemberdayaan masyarakat adalah agenda utama untuk membangkitkan ekonomi di kawasan pesisir, hal ini didasarkan azas keberlanjutan untuk mencapai tujuan utama kami, konservasi!

Konservasi dan pemberdayaan masyarakat diimplementasikan secara berintegrasi. Tempat pertama yang menjadi basis Kopi Mangrove Segara adalah pantai Sine, Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung. Dan pada tanggal 3 Mei 2017, tepatnya hari Rabu #KopiMangroveSegara mendapatkan kesempatan menggelar training sekaligus workshop diversifikasi produk olahan mangrove di Pantai Gerangan dan Pantai Brumbun kec.Tanggunggunung, Kab. Tulungagung.
Workshop pemberdayaan Pesisir Diversifikasi Produuk Olahan Pesisir
Agenda workshop diversifikasi produk olahan pesisir tersebut terlaksana atas dukungan penuh dari Dinas Perikanan Kab. Tulungagung (DKP) bekerjasama dengan KPM Segara. Workshop tersebut diikuti oleh lebih dari 40 orang.
Workshop Diversifikasi Produk di Pantai Gerangan dan Brumbun
Agenda tersebut dibagi menjadi tida sesi utama. Agenda sesi tersebut adalah sebagai berikut:
1.) Sesi pertama berisi materi tentang potensi dan masalah yang dihadapi pesisir Indonesia,
2.) Materi tentang preservasi buah mangrove dan teknik identifikasi mangrove,
3.) Pengolahan mangrove menjadi kopi mangrove segara.

Ini adalah agenda debut pertama setelah Pantai Sine bagi KPM Segara, sekaligus menjadi bukti komitmen kami untuk memperluas wilayah pemberdayan. Dengan potensi pesisir yang sedemikian besar, ini menjadi peluang sekaligus tantangan yang besar bagi KPM Segara. Agenda pelatihan diikuti ibu-ibu dan nelayan kecil dengan sangat antusias.
Proses Penggorengan Mangrove (sangrai)
Antusiasme terlihat dari bagaimana ibu-ibu mengikuti setiap tahapan yang dijelaskan oleh fasilitator. Ada 4 fasilitator yang didatangkan khusus untuk agende pemberdayan ini yaitu:
1. Ahmad Shoim (Koordinator Lapang KPM Segara)
2. Ide Ratna Kusumandarari (Bidang Administrasi KPM Segara)
3. Adib Hasani (Kepala Bidang Produksi KPM Segara)
4. Maya Maya (Bidang Hubungan dan Kerja sama KPM Segara)

Fasilitator mendampingi setiap kelompok yang terdiri dari 10 orang. Fasilitator menjelaskan secara teknis bagaimana pengolahan mangrove mentah hingga menjadi kopi yang siap konsumsi. Setiap detail dan ketentuan dijelaskan berdasarkan SOP yang telah disusun oleh tim. Sehingga, setiap proses yang sama akan menghasilkan kualitas produk kopi yang sama.

Dengan demikian saat ini Kopi Mangrove Segara telah memiliki 3 tempat pemberdayaan mangrove yaitu Pantai Sine, Pantai Gerangan, dan Pantai Brumbun. Ekspansi ini adalah wujud dan salah satu parameter untuk mengukur kesuksesan sosial bisnis, Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar juga dampak yang diberikan. Hal ini berarti, sosial bisnis tersebut semakin sukses. KPM Segara bersama Dinas Perikanan Kab, Tulungagung akan terus berusaha melibatkan masyarkat pesisir untuk diberdayakan.

Dengan berada di fase ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab. Tulungagung, Masyarakat Pantai Sine, Pantai Brumbun, dan Pantai Gerangan atas antuasisme dan kerjasama yang diberikan, dan tak lupa tim KPM Segara yang sudah bekerja keras untuk terus mengibarkan semangat konservasi dan pemberdayaan pesisir. Mari kita tingkatan kerja kita untuk kemandirian pesisir Indonesia!

Monday, March 13, 2017

Kopi Mangrove Segara: Kopi Fenomenal yang Mendunia

Berita dari Jawa Pos: https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20161109/281767038793065
Mungkin masih banyak yang belum tahu tentang kopi alternatif: Kopi Mangrove Segara. Belakangan ini memang banyak yang bertanya kepada saya latar belakang munculnya ide usaha berbasis pemberdayaan pesisir kopi mangrove segara. Baiklah, saya akan mencoba sedikit bercerita tentang latar belakang bagaimana kopi mangrove ini tercetus. Untuk mengawali cerita ini, alangkah baiknya kalau saya memulai dengan memperkenalkan latar belakang diri saya terlebih dahulu. Saya tinggal di kecamatan pesisir Tulungagung, kecamatan Kalidawir. Rumah saya terletak 7 - 11 km dari pesisir pantai Sine, desa Kalibatur, kec. Kalidawir yang menghadap langsung samudera Hindia.

Latar belakang saya yang tinggal berdekatan dengan pesisir membuat saya memutuskan untuk kuliah S-1 mengambil jurusan Ilmu Kelautan di Universitas Brawijaya, Malang. Saya masuk kuliah tahun 2012 dan mendalami bidang manajemen dan pengembangan wilayah pesisir. Dari proses saya kuliah itu, saya banyak bersinggungan dan mendapatkan materi tentang mangrove atau tanaman bakau khas pesisir. Saya terlibat beberapa proyek penelitian dan pengembangan kawasan mangrove yang notabennya cenderung ke arah ekowisata bahari. Dengan bermodalkan pengalaman dan sedikit pengetahuan riset di bidang mangrove, saya mencoba untuk mengembangkan potensi mangrove. Hingga saya terbesit untuk membuat sebuah produk pemberdayaan dengan melibatkan masyarakat dalam bentuk sosial bisnis.

Di sisi lain, isu lingkungan dan ekosistem pesisir menjadi isu yang sangat seksi di mata saya. Degradasi mangrove Indonesia telah menuju tahap mengkhawatirkan. Dalam tiga dekade terakhir, hutan mangrove Indonesia menyusut 30 - 50% (Donato et al., 2012). Hal ini membuat saya tergerak paling tidak mengapilkasikan ilmu yang saya dapat selama kuliah untuk merestorasi dan mengonservasi hutan mangrove Indonesia khususnya Tulungagung.

Proses untuk restoasi dan konservasi mangrove tidak semudah yang dibayangkan! Untuk menggapai secara maksimal, kita harus melibatkan masyarakat dalam upaya restorasi dan konservasi. Peran serta masyarakat menjadi kunci kesuksesan yang menjadi titik vital. Akan tetapi, masyarakatpun masih akan berpikir berkali-kali untuk terlibat aksi sosial seperti itu mengingat masyarakat lebih memilih bekerja di ladang sehingga bisa makan daripada aksi sosial yang tidak menghasilkan nominal. Oleh karena itu, mau tidak mau kegiatan sosial restorasi dan konservasi harus bisa mendatangkan nilai ekonomi. Perlu adanya penciptaan peluang untuk bisa mendongkrak income masyarakat sehingga menarik minat. Sempat terpikir untuk menjadikan kawasan ekowisata, akan tetapi, jelas butuh waktu yang relatif lebih lama dan proses yang cukup panjang. Dan setelah melalui beberapa pertimbangan, munculah ide diversifikasi produk olahan pesisir.

Konsideran untuk menjadi produk kopi tercetus dari latar belakang kota saya tinggal. Iya Tulungagung. Tulungagung terkenal dengan kearifan kopi, ngopi, dan nyethe. Masyarakat Tulungagung tidak terpisahkan dari kebiasaan ngopi dan nongkrong di warung kopi. Dari kearifan lokal tersebut, jelas peminat kopi di Tulungagung sangat tinggal dan merupakan peluang tersendiri untuk bisnis. 

Dari berbagai buah pikiran tersebut, mangrove yang awalnya hanya dipandang sebelah mata untuk ekologi kini menjadi sebuah aset yang mampu memberikan nilai ekonomi. Masyarakat yang dulu enggan menanam mangrove dan cenderung menebangnya kini mulai berbondong-bondong melestarikan mangrove. Iya, itulah tujuan utama Kopi Mangrove Segara di bawah organisasi gerakan sosial KPM Segara (Kelompok Pelestari Mangrove Segara). Sosial bisnis ini memfokuskan diri pada pengembangan 3 aspek pada pesisir:
1. Ekologi
Agenda restorasi dan konsevasi hutan mangrove menjdi tujuan utama. Perluasan hutan mangrove untuk melindungi pesisir secara ekologi. Semakin luas mangrove yang direstorasi, maka dampak ekologi yang didapat juga akan semakin  besar
2. Sosial
Aspek sosial menegang peranan kunci. Aspek sosial pendekatan terhadap masyarakat melalui konsep civic engagement berdasar kearifan lokal masyarakat yang ada. Kopi menjadi pendekatan sosial berdasar kearifan lokal yang ada di Tulungagung
3. Ekonomi
Dampak ekonomi memberikan masyarakat feedback berupa nominal yang didapat dari hasil penjualan. Hasil profit yang didapat sebagian digunakan untuk membiayai pelaksanaan program restorasi-konservasi seperti akomodasi dll, Selain itu juga digunakan untuk menambah penghasilan masyarakat.

Pada implementasinya, kopi mangrove segara masih harus banyak berbenah. Kami sangat terbuka dengan kritik, saran, dan tanggapan dari berbagai pihak untuk perbaikan kedepan. Dan tidak lupa, kami juga sangat terbuka kepada relawan untuk terlibat dalam proyek sosial ini. Besar harapan sosial bisnis ini mampu memberikan dampak positif multi dimensi kepada masyarat.

Monday, March 6, 2017

Implementasi Konsep Pertanian Sayur Organik di Tulungagung

Banyak cara yang dapat dilakukan supaya kita bisa tetap sehat, salah satunya melalui pangan organik. Pangan organik memang sedang ramai dibicarakan dan dikembangkan. Makanan organik memang lebih sehat dan menyehatkan untuk dikonsumsi mengingat makanan organik diperoleh, diproses, dan diperlakukan tanpa menggunakan tambahan zat kimia baik itu pupuk kimia, pestisida kimia, zar kimia lainnya. Penambahan zat kimia pada bahan pangan sangat berbahaya termasuk pada sayur. Sayur menjadi komoditi yang setiap hari dibutuhkan oleh masyarakat. Permintaan sayurpun setiap saat mengalami peningkatan. Akan tetapi, peningkatan permintaan ini tidak disertai dengan stabilitasi pasokan/produksi sayur. Hal ini terjadi karena memang terkendala oleh lahan yang semakin sempit dan juga salah satunya penyakit. Akibatnya sayuran diperlakukan dengan berbabagi cara agar tahan hama dan penyakit.

Perlakukan yang biasa dilakukan biasanya antara lain: disemprot pestisida, diberikan pupuk anorganik dll. Hal ini tentu secara instan mampu membuat tanaman sayur resisten terhadap penyakit dan dapat tumbuh. Konsep ini sangat digemari petani jaman sekarang, karena dapat mengatasi masalah hama dan penyakit dengan sangat cepat. Cara-cara seperti ini sudah dipraktikkan sekian lama dan masih berlaku hingga saat ini. Petani terlena dan menjadi tergantung kepada obat-obatan kimia untuk mendongkrak produksi sayur mereka. Di sisi lain, kita lupa betapa berbahaya bahan kimia yang masuk dan terakumulasi kedalam tubuh kita. Residu pestisida yang ada sangat berbahaya, Penggunaan pestisida memang sangat dilematis karena di satu sisi mampu meningkatkan produksi pertanian. Tetapi, penggunaan pestisida secara berlebihan dapat merugikan secara ekologi, kesehatan, maupun ekonomi. 

Dampak secara ekologi pestisida dapat mencemari lingkungan sekitar baik di daratan maupun perairan, secara ekonomi penggunaan pestisida membuat harga komoditi semakin rendah. Belakangan komoditi pertanian Indonesia banyak yang tertolak untuk diekspor karena mengandung pestisida yang melebihi ambang batas. Dampak untuk kesehatan sangat merugikan sekali, dilansir dari dokterkuonline.com, dampak penggunaan pestisida terhadap kesehatan membuat iritasi mata, luka pada bagian kulit tertentu, hingga berdampak terhadap genetika yang diturunkan. Paparan pestisida dalam jangka panjang menimbulkan gangguan kesehatan yang bersifat kronis. Di antaranya adalah: peningkatan risiko kanker,kerusakan sistem saraf (misal Parkinson), gangguan reproduksi serta kerusakan organ tubuh. Selain itu pestisida bersifat mutagenik yang dapat menyebabkan kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang dan teratogenik yang dapat menyebabkan bayi lahir cacat dari ibu yang secara rutin mengkonsumsi sayuran dan buah yang disemprot pestisida. Sekitar 40 % kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 % bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker menyebutkan sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.

Dengan dampak negatif yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida, maka jalan utama dan menjadi opsi terakhir adalah pertanian organik. Pertanian organik mulai digalakkan di  banyak daerah di Indonesia termasuk di Tulungagung. Di Tulungagung, Dukuh Pojok, Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir telah menjadi desa yang mencoba menerapkan kembali konsep pertanian organik melalui sayur mayur. Komoditi yang ditanam di Desa Karangtalun adalah sebagai berikut:

1. sayur kacang panjang, 
2. sawi, 
3. daun kemangi, dan
4. gambas.

Komoditi tersebut merupakan komoditi sampel tahap satu yang diolah secara organik tanpa pestisida. Pengolahan dilakukan oleh sekumpulan warga yang mulai sadar dan tergerak untuk kembali berpola hidup sehat.
Pertanian Sayur Organik di Desa Karangtalun, Kalidawir, Tulungagung

Komoditi sayur yang ada di desa tersebut diolah secara organik tanpa pestisida. Tanaman sayur dipanen dan dijual secara fresh (red: baru petik). Sayur organik ini lebih digemari oleh masyarakat karena memiliki rasa yang bebeda daripada sayur anorganik.

Sayur Daun Kemangi Organik Desa Karangtalun
Sayur hasil panen ini selanjutnya akan melalui proses pengemasan yang biasa didistribusikan di pasar lokal area Tulungagung dan di rumah makan area sekitar. Selain dijual secara langsung di pasar tradisional, sayur organik ini juga dijual secara online. Pembelian secara online dapat menghubungi nara hubung:
Ikbar Sallim Al Asyari:
SMS/Telfon: 083834130980
WA/Line : 085655699122

Sayur kacang panjang organik mengikuti sistem jual beli kiloan. Harga sayur kacang panjang perkilo adalah 6.000 rupiah/kg. Harga ini adalah harga dari petani langsung yang siap didistribusikan.
Harga daun kemangi organik dijual mengikuti sistem ikat. Satu ikat sayur kemangi dijual dengan harga 2.000 rupiah/ikat
Harga sayur gambas organik adalah 5000 rupiah/kg
Harga sawi organik adalah 4.000 rupiah/ikat.

Terima kasih....

Salam petani organik!!!

Thursday, December 1, 2016

Bung Karno Bangkit dari Kubur


*Bung Karno Bangkit dari Kubur*
Dia haus ingin minum
Ku suguhkan air mineral
Dia hanya bingung tak mau minum
Karena tanah airnya tinggal tanah
Sedang airnya milik Perancis sudah
Kuseduhkan segelas teh celup
Dia hanya termenung tak mau minum
Karena kebun tehnya tinggal kebun
Lahan tebunya tinggal lahan
Gulanya milik malaysia, Tehnya Inggris yg punya
Lalu ku bukakan susu kaleng
Bung Karno hanya menggeleng
Kandang sapinya tinggal kandang 
Sedang sapinya milik Selandia, Diperah Swiss dan Belanda

*Bung Karno bangkit dari kubur*
Dia lapar ingin sarapan
Kuhidangkan nasi putih,
Dia tak mau makan hanya bersedih
Karena sawahnya tinggal sawah
Lumbung padinya tinggal lumbung
Padinya milik Vietnam Berasnya milik Thailand
Kusulutkan sebatang rokok
Dia menggeleng tak mau merokok
Tembakau memang miliknya, Cengkehnya dari kebunnya 
Tapi pabriknya milik Amerika
Bung Karno bingung bertanya-tanya:
Sabun, pasta gigi kenapa Inggris yang punya, Toko-toko milik Prancis dan Malaysia Alat komunikasi punya Qatar dan Singapura Mesin dan perabotan rumah tangga Kenapa dikuasai Jepang, Korea dan Cina
Bung Karno tersungkur ke tanah
Hatinya sakit teriris iris
Setelah tau emasnya dikeruk habis, Setelah tau minyaknya dirampok iblis
Bung Karno menangis darah Indonesia kembali terjajah Indonesia telah melupakan sejarah


Dari:
Mega Mustika Haswa

YSEALI: PERSAHABATAN BERVISI MIE INSTAN


Tiga bulan sudah penantian dan persiapan dilakukan untuk mengikuti YSEALI Academic Fellowship Program on Civic Engagement di University of Nebraska at Omaha. Banyak persiapan yang harus dipikirkan dan disiapkan secara matang diantaranya logistik berupa: baju untuk 5 minggu, baju formal, alat mandi, baju adat, obat pribadi dan alat penunjang lainnya. Ehhhhh…… ada satu yang kelupaan dan haram hukumnya untuk tertinggal yaitu mie instan khas Indonesia yang tiada bandingnya di dunia.

Percaya atau tidak, mie instan adalah penyelamat utama kita lohh. No mie, no life itulah kata yang tepat untuk mengibaratkan betapa pentingnya mie instan. Kali ini saya lebih senang memilih Mie Sed*p dan i*do mie goreng dan ayam bawang untuk menemani perjalanan saya selama 5 minggu di negeri Paman Sam.

FACT: Percaya atau tidak, saya membawa 40 bungkus mie instan (hampir sekardus) untuk survive di Amerika. Hahaha

I’ll tell you how important instant noodles are:
  1. Pertama kita datang pas malam hari di Omaha atau ketika malam tiba, dan duiiingin beeerrrr untuk keluar. Lagi pula kita juga takut nyasar karena gatau jalan (alibi saking malesnya keluar). Alternative terbaik adalah nge-mie.
  2. Harga makan di US mahaaal gilaaaa, duit Indonesia serasa gada harganya man. Harga sekali makan bisa minimal 10 dollar lah kali 13.000 = 130.000 sekali makan! Coba bayangin saya kerja panas-panasan sampe item di sawah buat tanam dan panen itu gaji sehari cuma 40.000 maksimal 50.000 dan gacukup buat sekali makan di US -_-. So, you can imagine lah…. Saya merasa sedikit sakit hati dalam kasus ini.
  3. Rasa, rasa makanan di sana uiiihhh butuh adaptasi banget. Lidah orang Indonesia gabakal cocok dengan makanan US secara langsung even itu adalah steak, burger, pizza, spaghetti dll yang tampak enak tapi rasanya gaseperti yang kita bayangkan.
  4. You’ll miss Indonesian food so badly. Dan yang paling simple dan mewakili masakan Indonesia adalah MIE INSTAN. Ada rasa kare, rasa soto, rasa ayam panggang, rasa rendang dll.
And now you know what I’m feeling man! Instant noodles are my savior.
Baiklah saya sudah ceritakan di tulisan sebelumnya, background awal kenapa saya Alhamdulillah bisa ikut YSEALI hal ini Karena Kopi Mangrove Segara. Saya masih dilanda syukur Alhamdulillah atas karunia Allah Tuhan YME atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan untuk program tersebut. Lagi-lagi, apa yang kita alami dan nikmati adalah hutang kepada masyarakat yang harus dibayarkan dengan pengabdian.

Sekali lagi saya ditempatkan di University of Nebraska at Omaha, kampus #Mavericks #UNO bersama 4 orang dari Indonesia (total 5 orang). Mereka adalah orang yang luar biasa dan biasa di luar, penuh dedikasi, pengabdian, dan pengalaman bekerja untuk masyarakat. Let me introduce ehm:
  1. Aidil Andani, Anak Perbatasan (Indonesia-Malaysia) Pontianak: Mahasiswa semester 5 PS Bisnis dan Manajemen Universitas Tanjungpura
  2. Indra Elizar, abang Medan #HORAS: mahasiswa semester tua +++ PS Agroekoteknologi Universias Sumatera Utara (USU)
  3. Muhammad Akbar, Pak Guru SD (not ini apa namanya) di rural area of Palembang, alumni PGSD Universitas Sriwijaya
  4. dr. Arifah Nur Shadrina, bu dokter sholihah mengabdi di rural area of Lumajang, alumni FK UGM Yogyakarta
  5. Ikbar Al Asyari, cah Pesisir Tulungagung aseli. PS Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.
Dari regional Surabaya saya ditemani oleh embak kece dr. Arifa Shadrina (yang ngakunya orang Jawa tapi gaya Sunda). Sedangkan Aidil, Indra, dan mas Akbar dari regional barat di handle oleh US Embassy Jakarta. Kami berlima menjadi sebuah tim yang tiba-tiba akrab tanpa harus kenal dan ketemu dekat sebelumnya.

Sebuah fakta menarik dari tim Indonesia yaitu semuanya berstatus jomblo akut! Miris bukan???


Kawan, izinkan saya sedikit menguraikan betapa hebat luar baisa rekan setim saya dari Indonesia ini. Mereka telah melakukan pengabdian yang luar biasa bagi masyarakat, jelas mereka bukanlah pemuda-pemudi yang hanya diam dan menyalahkan keadaan. Mereka mau bergerak dan membangun masyarakat.

Pertama kawan saya Aidil Andani Ismail,
Seorang pecinta kopi, shopping holic, orang paling fashionable, dan pernah berkiprah menjadi barista di kafe-kafe Kalimantan.

Kawan saya yang paling banyak kena denda selama program YSEALI, dan paling muda diantara kami semua, masih semester 5 di bisnis dan manajemen Universitas Tanjungpura. Jangan salah! Meskipun masih semester lima Aidil ini merupakan inisiator dari project SBN (Sekolah Batas Negeri) atau state border school yang diimplementasikan di daerah Serawak perbatasan Indonesia-Malaysia. Ide utama dari project ini adalah volunteerism, dengan mengirim relawan untuk mengajar di daerah perbatasan yang cenderung belum tersentuh pembangunan. Yang paling mengagumkan adalah project ini dilakukan secara mandiri! Wow banget

Indra Elizar abang Medan #Horas
Seorang chef handal selama program yang ahli dalam membuat topping, nasi goreng, dan sambal tomat (walaupun rasanya kacau). Dan juga Indra adalah seorang cover boy, silahkan cek Koran Sindo yaaa ;)

Kawan saya yang ini benar-benar aktivis, aktivis tapi pergi ke Bar *Ehhh, hahaha (untuk penelitian/observe maksudnya yaa, bukan buat mabuk-mabukan)

Jadi, Indra adalah mahasiswa pertanian semester +++, alumni Rumah Kepemimpinan (RK) dan ketua umum UKM Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU), melanglang buwana dalam jagad perkompetisian LKTI dan tentunya sudah banyak menang kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, Indra juga merupkan aktivis dakwah kampus dengan Islamic Book Fairnya yang senantiasa dia dengungkan selama program YSEALI. Abang yang satu ini fans nya banyak banget, dan sangat popular di kalangan mahasiswi USU, Gapercaya? Cek Instagramnya! Kagum lah awak sama abang satu ini.

Mas Akbar Rafsanzani,
Orang yang gabisa lepas dari makan mie. Seorang omnivore kelas atas (kelas 1) yang mampu menggilas apapu itu, termasuk mie instan saya! Dia pelakukanya habis sudah, dan orang yang membuat kamar saya kebaran! Kurang ajar banget kan?

Satu-satunya orang yang ngerasa dirinya ganteng, dan selalu foto dengan pose/gaya yang sama. Seorang instagram addict dengan ratusan fotonya dalam waktu yang sangat singkat, dan selalu dengan pose yang sama.

Mas akbar, jomblo yang selalu ngerasa ganteng. Percuma ganteng kalo jomblo kan? Hmm. Tapi jangan salah, Pak guru (not ini apa namanya) ini bukan orang biasa, dia merupakan produser lagu anak-anak yang diperuntukan untuk anak SD di rural area berada di bawah naungan project “The Villagers”. Selain itu, dia juga banyak berkiprah di event-event keren tingkat nasional dan internasional. Mas Akbar juga merupakan alumni YLI (Young Leader for Indonesia), ICN (Indonesia Cultural Conference) sebagai best project, alumni JENSYS 2.0 on Economic Development 2015, dll.

Bu  dokter Arifah Nur Shadrina
Orang yang paling dewasa diantara kita, perempuan yang sangat bisa mengayomi dan membimbing kita di US. Selain itu beliau juga seperti dokter pribadi bagi seluruh #YSEALIUNO2016. Sosok ini diklaim sebagai salah satu dokter amanah yang dimiliki Indonesia which mean tidak hanya berorientasi mencari profit! Tetapi justru melakukan tugas dokter sebagai bentuk pengabdian. Everyone loves her! I’d say that.

Saya tidak akan bercerita tentang kapabilitas, pengalaman, dan prestasi mbak dokter ini. karena saya tidak punya banyak space dan lagi pula terlalu banyak lohh nanti. Hehe tetapi dokter ini adalah wujud dokter yang penyabar, sensitive (perasa:red), peduli dengan sesama, walaupun sering saya kerjain. Percaya atau tidak, saya pernah membuat dokter ini menangis lohh. MasyhaAllah….. sengaja memang saya kerjain dan setelah itu saya merasa bersalah dan tidak tega melihat air mata ketulusan dokter ini.

Dan dokter ini sangat rendah hati! Beliau sangat rendah hati dengan segala apa yang beliau telah capai dan miliki. Wow banget deh.

Dan yang paling penting, dr. Arifah ini adalah orang yang over positive thinking. Selalu berpikiran positif, meskipun lawan mainnya negatif. Arah dan nuansa bicaranya gampang sekali di tebak, gaya dan nada bicaranya yang over positive itu selalu menuju kea rah yang sama. 

Misalnnya:
Ketika seseorang curhat (mas Akbar biasanya yang setiap saat curhat -_-)

“Mbak ini lhoo anak itu kok begini lalala yeyeye” kata Mas Akbar

“udah yang sabar, engga kok pasti dia itu niatnya baik cuma kita aja yang kurang mengerti” sahut dr. Arifah

Nah, that’s what I called over positive. Selalu bernuansa demikian. Hmmmm….

Kalau saya melihat orang-orang ini, saya jadi terbawa situasi dan atmosfer yang sangat positif. Tidak ada pikiran lain yang terbesit kecuali giving positive impact for the society. Saya menjadi  sangat optimis, era emas dan era kebangkitan macan Asia yang tertidur akan segera tiba kalau pemuda-pemudi kita punya visi dan semangat yang sama untuk membangun masyarakat melalui bidang yang digeluti seperti rekan-rekan saya tersebut. Hal itu, maasih merupakan contoh kecil dari segelintir orang di YSEALI dan masih banyak di luar sana pemuda Indonesia dengan dedikasi yang tinggi tetapi tidak terekspos oleh media.

Konflik? Tentu saja perjalanan 5 minggu tidak berjalan semulus yang dibayangkan. Konflik tetap saja terjadi, baik konflik yang bernuansa natural maupun konflik bernuansa settingan. Akan tetapi, semua konflik berujung damai di meja makan dengan semangkuk indomie dan mie sedap.
Dapat ditarik sebuah kesimpulan dari cerita di atas:

“The best way to practice conflict resolution is by instant noodle as the mediator”

Maksudnya apa? konflik yaa konflik, tetapi tidak ada alasan untuk bermusuhan dan berpecah belah. Kedewansaan sesorang akan dapat dilihat dengan bagaimana dia dealing dengan konflik, dealing dengan masalah. Seperti yang saat ini terjadi di tanah air Indonesia. Konflik mulai bermunculan dengan dasar teologi. Entahlah, apakah konflik tersebut bisa berujung damai hanya dengan semangkuk mie instant?? #ngarep banget. Hihi

Perjalanan dan persahabatan kami semua hanya berujung dengan mie instan yang kami makan setiap hari dengan kondisi dokter Arifah yang selalu marah-marah. Bukan marah sih tapi lebih menasehati supaya tidak makan mie instan dan menjelaskan bahaya makan mie instan. Yang akhirnya dr. Arifah pun juga makan mie instan sesering kita! Aneh………(?)
Aahhhhh dasar para jomblo!!!

To be continued………………