Pendahuluan
Secara geografis kawasan Kecamatan Gale
song Selatan, Kecamatan Sanrobone, Kecamatan Mappakasunggu dan Kecamatan
Mangarabombang berada pada bagian barat Kabupaten Takalar dengan ciri khas
sebagai daerah datar dan merupakan daerah pesisir.
Upaya manusia dalam memanfaatkan kawasan
pantai sering tidak dilandasi pemahaman yang baik tentang perilaku pantai.
Akibatnya, berbagai masalah pantai bermunculan. Salah satunya adalah proses
abrasi dan akresi garis pantai. Proses abrasi dan akresi garis pantai pada
mulanya timbul secara alami, akan tetapi proses akan berlangsung lebih cepat
jika pembangunan sarana kepentingan manusia tidak didasari dengan pengetahuan
yang baik tentang perilaku proses dinamika perairan pantai, dalam hal ini
perubahan garis pantai.
Perubahan garis pantai menyebabkan beberapa
masalah timbul contohnya terkikisnya daerah pesisir sampai, abrasi, sedimentasi.
Metode
Penelitian
Penelitian ini menganalisis transformasi gelombang yang dibangkitkan
oleh angin dari laut lepas menuju ke pantai serta membuat model perubahan garis
pantai dengan menggunakan One-Line Model di wilayah pantai
Mangarabombang sampai Pantai Galesong Selatan.
Data yang digunakan terdiri dari: data
kedalaman dasar laut, data tinggi gelombang pecah, dan arah gelombang laut
lepas, gelombang pecah, dan data garis pantai awal (menggunakan citra Landsat).
Hasil
Model
perubahan garis pantai selama 12 tahun menunjukan hasil yang mirip dengan
citra. Hal ini telah melewati proses trial and error. Berikut merupakan
perbangingan abrasi dan akresi:
4 titik lokasi pengamatan, pada lokasi A bagian bawah dan tengah, pada
lokasi B bagian atas dan pada lokasi C bagian tengah dimana morfologi pantainya
membentuk teluk. Selanjutnya pada garis pantai yang berbentuk tanjung yaitu
pada lokasi B bagian tengah, C bagian tengah, dan D bagian bawah dan tengah
hasil model memperlihatkan adanya abrasi.
Analisa
Metode yang digunakan adalah one line
model dengan mempertimbangkan angkutan sedimen dan mempertimbangkan
gelombang pecah. Disisi lain, ada metode: Shibutani et al. (2007)
membuat model perubahan garis pantai berdasarkan angkutan sedimen. Siswanto et
al. (2010) menganalisis stabilitas garis pantai di Kabupaten Bangkalan
dengan menggunakan One-Line Model. Dewi (2011) membuat model numerik
transformasi gelombang selama delapan tahundan menemukan bahwa pantai yang
berbentuk tonjolan mengalami abrasi sedangkan pantai yang berbentuk lekukan
mengalami sedimentasi.
REFERENSI
Awaliyah, W., Sakka, Hamzah. ____. Model Perubahan Garis Pantai dengan Metode
One-Line Model (Studi Kasus : Pantai Mangarabombang – Galesong Selatan,
Kabupaten Takalar). Makassar: Universitas Hassanuddin.
Dewi I.P,. 2011, Perubahan Garis Pantai dari Pantai
Teritip Balikpapan sampai Pantai Ambarawang Kutai Kertanegara, Kalimantan Timu [tesis].
Bogor : Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Shibutani Y, Kuroiwa M, Matsubara Y. 2007. One-Line Model
for Predicting Shoreline Changes Due to Beach Nourishments. J Coas Eng 50:511
– 515.
Siswanto AD, Pratikto WA, Suntoya. 2010. Analisis
Stabilitas Garis Pantai di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Ilmu Kelautan Vol.15
(4), Hal 221 – 230.