YSEALI: Persahabatan Bervisi Mie Instant
Young SouthEast Asian Leader Initiative Juorney.
YSEALI Academic Fellowship Program on Civic Engagement Fall 2016: Semua Karena Kopi!
YSEALI Fall 2016 dari US Embassy Surabaya.
Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia
Pembagian Potensi Perikanan Indonesia berdasarkan Region.
Romansa Negeri Sakura: Hakone Moutn Shizuoka Perfecture
AFS Intercultural Learning Japan - Kizuna Bond Project.
Pemetaan Mangrove di Sidoarjo dengan Citra Satelit Landsat
Geographic Information System (GIS) and Remote Sensing.
Friday, July 24, 2015
Angin dan Sirkulasi Pergerakan Angin
A. Angin dan Sirkulasi Pergerakan Angin
Semua arus permukaan utama di lautan tercipta
oleh hambatan atau pergerakan angin di permukaan air. Angin, pada dasarnya
terjadi karena permukaan bumi yang terpanaskan secara
tidak merata oleh panas matahari, yang membuat wilayah tropis hangat dan
wilayah kutub dingin. Jika sistem itu sederhana, udara kutub yang dingin dan
padat akan mengalir di bawah udara tropis yang hangat dan cerah selama udara
tropis keutara menuju keatas. Tetapi kenyataan, bahwa semua itu terjadi pada perputaran
pola yang rumit. Sebuah diagram yang sangat sederhana dari sistem dua angin besar
seperti gambar di bawah:
Pertukaran angin muncul
karena udara hangat di daerah katulistiwa naik dan digantikan dengan udara
mengalir ke arah khatulistiwa dalam kedua-dua bagian utara dan selatan belahan
bumi. Gaya koriolis membelokan aliran angin menuju ekuator menghembus ke barat
dan muncul di timur laut dan pada pertukaran udara tenggara (angin dinamai
setelah arah dari mana mereka dating, sementara gelombang laut dinamai berdasar
arah yang akan dituju).
Hadley cell cenderung
untuk mencampur udara antara garis khatulistiwa dan lintang 30° yang
mengakibatkan gradien
suhu horizontal antara 30 ° S dan 30 ° N seluruh lebih rendah 10-20 km dari
atmosfer (troposfer). Suhu Poleward-Hadley cell di semua
tingkat dalam troposfer turun dengan cepat. Ini akan memberikan kenaikan
tekanan yang kuat terhadap gradien horizontal antara lintang ~30 ° dan kutub
dan angin kutub yang kuat. Angin Ini tegak lurus dengan tekanan gradien karena gaya Coriolis dan keseimbangan
geostrophic. Westerlies adalah aliran berkelanjutan yang mengelilingi bumi dan
kadang-kadang disebut vortisitas sirkumpolar. Kecepatan aliran tidak
konstan sama sekali, tetapi meningkat seiring bertambahnya tinggi dan mencapai
maksimum pada jet stream di ~ 12 km di atas lintang ~ 30°, seperti yang
diilustrasikan pada gambar di bawah:
Westerlies
tidak tetap konstan berada pada lintang tertentu di seluruh dunia tetapi bergerak
ke arah utara dan selatan dalam bentuk gelombang sekitar 10.000 km panjangnya.
Pada satu saat ada tiga sampai lima gelombang di seluruh dunia tetapi rata-rata
satu bulan hanya tiga biasanya tampak. Gelombang ini disebut gelombang planet
atau Rossby dan mereka menyebabkan westerlies garis lintang pindah ke utara dan
selatan selama periode satu bulan atau lebih. Sejak pergerakan dari sistem
cuaca yang didahului oleh system westerlies tersebut, yang bergerak dalam
posisi perubahan jalan dalam sistem cuaca. Ini adalah proses yang menyebabkan
cuaca pada pertengahan lintang berbeda dari rata-rata untuk satu minggu pada suatu
waktu. Seperti gambar yang ada di bawah, Arus yang ada
pada daerah subtropics yaitu antara lintang 15° dan 45°. Di utara Samudera
Atlantik, misalnya, subtropis gyre terdiri dari Atlantik Utara yang luas dan
lambat, dan di bagian utara mengalir aliran ekuatorial timur, ke selatan dan
barat. Aliran yang mengalir ke utara yang melengkapi gyre adalah Gulf Stream,
yang sempit dan cepat. Subtropis
di-lindungi Serupa gyres dari luas, dengan aliran lambat.
Tentang: Transmitter dan Transducer Echosounder
2.5.1. Transmitter
Secara umum transmitter adalah alat yang
digunakan untuk mengubah perubahan sensing element dari sebuah sensor menjadi
sinyal yang mampu diterjemahkan oleh controller.
Sinyal untuk mentransmisikan ini ada dua macam yaitu pneumatic dan electric.
Sistem transmisi pneumatic adalah transmisi menggunakan udara bertekanan untuk
mengirimkan sinyal. Transmitter pada akustik kelautan khususnya pada
echosounder berfungsi sebagai alat atau pesawat yang dapat membangkitkan
getaran-gataran listrik.
Transmitter menghasilkan pulsa listrik yang berfrekuensi dan berlebar tertentu
tergantung dari desain transducer (Rccdoc, 2007).
Utami dan Soehartanto (2011) menjelaskan
transmitter memiliki peran sentral dalam kinerja system echosounder.
Transmitter memiliki beberapa level yang dapat disesuaikan. Transmitter adalah
sebuah alat yang berfungsi untuk memproses dan memodifikasi sinyal input agar
dapat ditransmisikan sesuai dengan kanal atau saluran yang diinginkan. Secara
sederhana pada echosounder, transmitter adalah pembangkit tenaga yang ada di
echosounder. Transmitter menghasilkan getaran-getaran listrik yang akan
diteruskan ke transducer.
2.5.2. Transducer
Transducer adalah salah satu bagian yang
tidak dapat dipisahkan. Transducer memiliki peran vital. Shawne (1998)
mengatakan transducer adalah proses selanjutnya setelah dari transmitter.
Transducer memiliki fungsi utama
adalah untuk mengubah energi listrik menjadi energi suara ketika suara akan
dipancarkan dan sebaliknya mengubah energi suara menjadi energi listrik ketika
echo diterima. Dilihat dari fungsinya, maka secara umum transducer ini dibagi
menjadi projector (untuk transmisi) dan hydrophone (untuk penerimaan).
Sensor dan transduser merupakan
peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem
pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih
sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan
secara otomatis. Secara umum transducer adalah alat yang biasa pada elektonika,
kelistrikan, mekanik elektronik, elektromagnetik, digunakan mengubah energi
dari satu energi ke bentuk energi yang lain untuk berbagai pengukuran atau
transfer informasi. Ada dua tipe transducer, transducer pertama adalah sebagai
pemancar dan yang kedua receiver (Wasito, 1986).
Referensi:
Rccdoc. 2007. Transmitter and Receiver Systems.
Chattered: Telemetry RCC.
Shawne
A. K., 1998, Mechanical Measurement and Instrumentation, Dhanpat Rai and
Co. (P) Ltd.
Utami dan Soehartanto. 2011. Perancangan
Sistem Koreksi Level Transmitter pada
Sistem Pengendalian Level Soda Water di
Net Gas Wash Column C-5-05, Pt
Pertamina (Persero) Ru V.
Surabaya: ITS.
Wasito S. 1986. Vademekum Elektronika, cet. ketiga, PT Gramedia, Jakarta