DAMPAK DARI STRUKTUR
HUTAN MANGROVE TERHADAP PEREDAMAN GELOMBANG DI PESISIR VIETNAM
Tran Quan Bao
Received 5 November
2010, revised 11 August 2011, accepted 30 August 2011.
Abstrak
Paper ini menganaslisa peredaman gelombang di hutan
mangrove yang terletak di pesisir Vietnam.
Data dari 32 plot mangrove dari enam spesies yang terletak di dua tempat
pesisir digunakan untuk penelitian ini. Dalam setiap plot, struktur hutan
mangrove dan tinggi gelombang pada jarak lintas pesisir yang berbeda diukur.
Tinggi gelombang berhubungan dengan jarak lintas pesisir. 92 rumus regresi
eksponensial memiliki H signifikan R2 > 0.95 dan P val. <
0,001. Reduksi tinggi gelombang terganting dengan tinggi gelombang awal, jarak cross-shore,
dan struktur hutan mangrove. Hubungan ini digunakan untuk menentukan luasan
mangrove untuk perlindungan pesisir dari gelombang di Vietnam.
1.
Pengenalan
Hutan mangrove
terbentang diantara lautan dan lingkungan terrestrial, tumbuh di muara sungai,
daerah pasang surut, dan sepanjang garis pantai, dimana mangrove digenangi oleh
air asin ataupun air payau. Hutan mangrove memiliki peran vital dalam
perlindungan pesisir, mitigasi gelombang dan dampak badai, stabilisasi sedimen,
dan proteksi atas qualitas air di pesisir. Mangrove juga menyediakan habitat
untuk ikan dan binatang liar. Banyak spesies yang akhir akhir ini
didokumentasikan di area hutan mangrove. Batang dan akar mangrove memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi hidrodinamika dan transport sediment di hutan.
Hutan mangrove
pesisir dapat memitigasi gelombang tinggi, meskipun tsunami. Dengan mengamati
tsunami 26 Desember 2004, Kathiresan dan Rahendaran (2005) menggaris bawahi
efektivitas mangrove dalam pengurangan energi gelombang. Jumlah korban
meninggal dan hilangnya harta benda di area yang memiliki hutan mengrove lebat
lebih rendah. Sebuah revire dari Alongi (2008) menyimpulkan aliran gelombang
tsunami secara signifikan dikurangi ketika hutan mangrove memiliki luas 100
meter. Spectrum energi gelombang dan kekuatan gelombang dihilangkan dalam hutan
mangrove meskipun pada jarak yang kecil. Kekuatan dari energi diserap
tergantung kepada seberapa kuat struktur mangrove.
Dalam sebuah
studi di delta sungai merah Vietnam, menunjukan bahwa reduksi gelombang yang
direduksi pohon secara signifikan pada densitas yang tinggi, 6 tahun hutan
mengrove. Hidrodinamika hutan mangrove berubah berdasar luasan, spesies,
kerapatan, dan kondisi pasang surut. Keraptan mangrove yang tinggi dan akar
yang kuat menunjukan reduksi kekuatan yang lebih tinggi dari pada yang
permukaan berpasir dari lumpur. Reduksi gelombang dapat ditunjukan sebagai
sebuah fungsi eksponensial.
Tujuan umum
dari paper ini adalah untuk menganalisa hubungan antara tinggi gelombang dan
struktur hutan mangrove, lalu mendefinisikan hutan mangrove minimum untuk
perlindungan pesisir dari gelombang di Vietnam.
2.
Materi dan Metode
2.1.
Tempat Studi
Studi ini dilakukan pada dua hutan mangrove
pesisir yang ada di Vietnam. Studi utara terletak di delta (delta kedua
terbesar di Vietnam) dari Sungai Merah, yang mengalir ke teluk Tonkin.
Pasang surut
teluk Tonkin terkategori pasut diurnal dengan kisaran 2,6 – 3,2 meter. Mangrove
yang terdapat di daerah tersebut merupakan satu dari mangrove besar yang
tersisa, yang merupakan area terpenting untuk berkembang biak sepanjang jalur
Asia Timur dan Australia. Di wilayah utara, ada 4 tempat utama untuk
penelitian: Tien Liang, Cat Ba-Hai Phong, Hoang-TanQuang Ninh dan Tien Hai-Thai
Binh.
Wilayah selatan
penempatan penelitian difokuskan pada hutan mangrove Can Gio. Biosfer reserve
pertama yang ada di Vietnam, terletak di 40 km tenggara kota Ho Chi Minh
memiliki total luasan 75.740 Ha. Area ini termasuk semi-diurnal pasang surut,
tumbuhan utama yang ada adalah mangrove. Ini adalah tempat penting untuk
perlindungan satwa liar di Vietnam didominasi oleh biosistem lahan basah.
2.2.
Pengumpulan Data
Total 32 plot hutan mangrove diatur di lima lokasi dari 2 region peisisr
yang ada di Vietnam. Pada setiap plot dari 4000 m2 (20 m x 200 m),
2-5 transek disiapkan untuk mengukur ketinggian gelombang pada jarak yang
berbeda (0 m, 20 m, 40 m, 60 m, 100 m, dan 120 m).
Pengambilan
sampel dari struktur mangrove: diameter, tinggi, kerapatan, tutupan kanopi, dan
spesies dikumpulkan di tiap plot. Pengurangan gelombang dianalisa dalam
hubungan terhadap jarak, tinggi
gelombang baru, dan struktur hutan mangrove.
3.
Hasil dan Pembahasan
3.1.
Dampak Mangrove terhadap Tinggi Gelombang
Struktur 32
hutan mangrove pada 5 studi pesisir simple. Hanya ada 6 spesies dominan Rhizophora mucronata, Sonneratia caseolaris,
S. griffithii, Aegiceras corniculatum, Avicennia marina, Kandelia kandel
dengan kerapatan pohon (2000 – 13.000 pohon/Ha) dan tutupan kanopi rata-rata
> 80%. Diameter pohon dimulai antara 7,5 – 12 cm. Secara umum, DBH dan
tinggi mangrove meningkat semakin ke Selatan. Hal ini dapat dijelaskan oleh
beberapa sumber yang berbeda: lebih berlumpur dan iklim yang lebih hangat.
Rata-rata tingginya adalah 20 – 70 cm.
Data tinggi gelombang diukur menggunakan metode
regresi untuk memeriksa hubungan antara tinggi gelombang dan jarak hutan
mangrove. Hasilnya menunjukan tinggi gelombang berkurang secara eksponensial
dan secara signifikan berhubungan dengan jarak tersebut.
Dampak saluran
hutan mangrove terhadap tinggi gelombang dapat dijelaskan dengan rumus berikut:
Wh = a x eb
x Bw…………………………………………………………….(1)
Wh
adalah tinggi gelombang laut di belakang hutan (cm), Bw adalah luasan
hutan (m) a adalalah intersep dalam rumus, b adalah koefisien
kemiringan.
a
= 0.9899 × Iwh + 0.3526..………………………………………………(2)
a
adalah koefisien eksponensial, Iwh
adalah tinggi gelombang baru.
b = 0.048 −
0.0016 × H − 0.00178 × ln(N) − 0.0077 × ln(CC)………………..(3)
dimana b adalah koefisien eksponensial, H
adalah rata-rata tinggi pohon (m), N
adalah kerapatan pohon (pohon/Ha) dan CC adalah tutupan kanotpi (%).
3.2.
Lebar Saluran Minimal Mangrove untuk proteksi Pesisir
Rumus integrasi
adalah prediksi tinggi gelombang dari jarak pantai, struktur mangrove, dan
gelombang baru. Luasan saluran mangrove didapat dari rumus di atas, dan
diidentifikasi dengan rumus di bawah:
Bw
=[ln(Wh) − ln(a)]/b…………………………………………………………..(4)
Dimana Bw adalah luasan hitan (m), Wh adalah tinggi
gelombang aman di belakang hutan, a adalah fungsi tinggi gelombang baru,
dan b adalah fungsi dari struktur hutan.
Berikut
merupakan klasifikasi dari hutan mengrove untuk mencegah dari ancaman gelombang
laut:
4.
Kesimpulan
Hutan mangrove
adalah ekosistem yang sangat penting terletak di zona intertidal. Diatur 32 plot dalam 2 wilayah di Vietnam
untu mengukur, signifikan P > 0,001 dan R2 > 0,95.
Kami menurnkan
persamaan eksponensial terintegrasi berlaku untuk semua kasus, di yang
koefisien a (intersep dalam transformasi log dari eksponensial
persamaan) adalah fungsi dari tinggi gelombang awal, dan koefisien b
(kemiringan di transformasi log dari persamaan eksponensial) adalah fungsi dari
penutupan kanopi, tinggi dan kepadatan. Persamaan terpadu digunakan untuk
mendefinisikan lebar bakau yang tepat. Pada asumsinya, bahwa rata-rata tinggi
gelombang maksimum adalah 300 cm dan gelombang tinggi yang aman di belakang
hutan adalah 30 cm, lebar hutan mangrove diperlukan terkait dengan nya struktur
didefinisikan.