Sebuah kehormatan bagi
saya untuk menjadi salah satu bagian dari jaringan terbesar dan paling
inspiratif dari pemuda yang dinobatkan sebagai best and brightest among youth
in ASEAN countries (as Dr. Patrick McNamara said). YSEALI (Young South East
Asian Leader Initiative) merupakan program yang diinisiasi oleh President
Barrack Obama untuk memfasilitasi pemuda calon generasi pemimpin negara ASEAN
untuk belajar di universitas di Amerika
sesuai dengan tema/minat yang dipilih yaitu civic engagement, environmental
studies, dan socio-economics development. Informasi lebih lengkap mengenai YSEALI
mencakup: pengenalan program, bagaimana alur pendaftarannya dapat diakses
melalui website resminya YSEALI.
Saya menjadi bagian
YSEALI? Apa tidak salah???
Itulah pertanyaan yang
saya pikirkan secara mendalam ketika saya dinyatakan lolos mengikuti program
YSEALI civic engagement fall program 2016 di University of Nebraska at Omaha.
Terpilih menjadi salah satu wakil pemuda Indonesia di program yang paling
digandrungi dan diminati oleh mayoritas pemuda Indonesia bahkan ASEAN adalah
sebuah hal yang ajaib. Dapat dibayangkan pendaftar YSEALI dari Indonesia setiap
batch mencapai ribuan orang (ada informasi 2000 pelamar, tetapi masih simpang
siur). Dari ribuan orang tersebut hanya 20-an orang yang dinyatakan lolos untuk
berangkat. Dari wilayah regional timur yang dihandle US Embassy of Surabaya ada
10 orang yang lolos yaitu:
1.
Risma
Ayu (Mataram) – Civic Engagement Northern Illinois University (NIU),
2.
Via
Irmar (Surabaya) – Civic Engagement University of Massachusetts (UMass),
3.
dr.
Arifah Nur Shadrina (Jogjakarta) – Civic Engagement University of Nebraska at
Omaha (UNO),
4.
Albert
Christian Soewongsono (Kupang) – Civic Engagement Nothern Illinois University
(NIU),
5.
Fariz
Kukuh Harwinda (Kediri) – Environmental Studies East West Centre (EWC) Hawaii,
6.
Afrizal
Maarif Imron (Surabaya) - Environmental Studies University of Montana (UMon)
7.
Caroline
Natalia Tasirin (Manado) - Environmental
Studies East West Centre (EWC) Hawaii,
8.
Ade
Rizal Amasijo (Surabaya) – Socio & Economics Development University of
Connecticut (UConn),
9.
Satria
Tegar Sadewo (Surakarta) - Socio & Economics Development University of
Connecticut (UConn), dan
10. Ikbar Sallim Al Asyari (Cah
Tulungagung aseli) - Civic Engagement University of Nebraska at Omaha (UNO).
Itulah segelintir nama yang dinyatakan lolos
beserta asal daerah dan institusi dimana program akan dilakukan. Pada dasarnya,
orang yang dinyatakan lolos untuk mengikuti YSEALI adalah orang yang menurut
saya keren sekali dan sudah memberikan dampak bagi masyarakat melalui social
project yang telah dilakukan. Tidak akan ada habisnya kalau saya menguraikan
apa saja yang telah dilakukan teman-teman bagi masyarakat. They’re totally
amazing!YSEALI Fall Program 2016 Regional Surabaya |
Saya sendiri terpilihkan
di kampus #Mavericks University of Nebraska at Omaha (UNO) bersama mbak saya
yang super sholehah, sabar, dewasa, dan mengayomi adik-adiknya yaitu dr. Arifah
Shadrina. Saya ambil sampel satu yaa bro :) See how impressive they are.
Iyaa, dr. Arifah Nur Shadrina, beliau adalah dokter (MD) alumni UGM yang mengabdikan diri di remote
area, yaitu di daerah Lumajang Jawa Timur. Sedikit saya ceritakan background
beliau (Karena saya lebih sering ngobrol dengan beliau dibanding 9 orang
lainnya, hehe *maaf yaaa). Beliau adalah dokter dengan pemikiran yang
revolusioner dengan segudang prestasi yang jarang orang tahu. Beliau aktif
menjadi peneliti, aktivis, merajahi banyak kompetisi LKTI, business plan,
olimpiade, international conference, students exchange, hingga beliau
dinobatkan sebagai MAWAPRES Utama UGM tahun 2012! Keren banget kan, dan yang
paling penting beliau initiator gerakan Indonesia Cerdas. Sebuah gerakan yang
berfokus pada penyadaran dibidang kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Subhanallah
banget dehh…..
I’ll tell you something so
secret vroohhh….
It’s only between you and
me. Deal?
Bu dr. Arifah ini masih
jomblo alias single brooo. Hahaha *Upppsss
peace yaa*
As I said, I told you
already brohh. They’re completely amazing!
Rasanya hanya saya aja
yang paling kecil diantara mereka. Anak pesisir Tulungagung yang sangat
beruntung bisa menjadi bagian keluarga ini. Baiklah, saya akan coba sedikit
uraikan muhasabah yang saya lakukan dengan modal pertanyaan, kok bisa saya
lolos??? Dan menjadi orang yang diberikan amanah untuk program YSEALI.
Jadi, untuk mendaftar
YSEALI ada beberapa admission yang harus dilengkapi seperti: 1.) formulir
pendaftaran, 2.) surat rekomendasi, 3.) motivation letter. Saya akan coba
berbagi keberuntungan dengan menguraikan apa saja yang saya coba tulis dan
deskripsikan pada proposal pendaftaran tersebut.
Pertama, formulir
pendaftaran: formulir pendaftaran dapat diunduh pada website yseali dari US
Embassy. Beginilah tampilan formulir tersebut.
Ada cerita menarik pada
fase ini. Saya merupakan salah satu peserta nyasar di YSEALI Civic Engagement.
Kenapa demikian? Dalam proses pendaftaran, ada kolom pada formulir untuk
menentukan pilihan tema apa yang kita inginkan ada 3 tema besar. Nah, saat saya
mendaftar saya memutuskan untuk mengambil Environmental Studies. Hal ini
disesuaikan dengan passion dan project yang selama ini kita tekuni, background
saya, S-1 saya Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya focus pada pengembangan dan
management pesisir. Di formulir kita akan menemukan kolom seperti ini:
Formulir yang saya dapati
justru tidak ada pilihan environment, harusnya ada 3 pilihan tetapi hanya ada 2
pilihan yaitu civic engagement dan socio-economics development. Dengan seadanya
saya memilih civic engagement dengan mindset program environmental studies.
Haha. Dan memang benar, setelah saya mengikuti program di UNO apa yang saya
pelajari berbeda jauh dengan apa yang saya bayangkan. Jadi, dapat dikatakan
keberadaan saya di YSEALI adalah bisa dibilang “faktor ketidaksengajaan”.
Kedua, surat rekomendasi
Surat rekomendasi Saya
dapatkan H-1 sebelum pendaftaran ditutup *Waaduh mepeet banget Gan! Saya
mendapatkan surat rekomendasi dari Yayasan Cendekia Nusantara ditandatangani
direkturnya Pak Abdul Mukhosis. Nah, surat rekomendasi ini menceritakan tentang
diri kita. Kebetulan saya memang terlibat project bersama yayasan tersebut.
Kita mengerjakan pemberdayaan masyarakat di Pesisir Selatan Tulungagung
tepatnya di Pantai Sine dengan membuat produk “Kopi Mangrove Segara”.
Kopi Mangrove Segara |
Program pemberdayaan ini
merupakan hasil kerjasama antara Redirect Indonesia, Leshutama, dan PAC
Kalidawir. Program ini meliputi 3 aspek besar yaitu:
1.
Ekonomi
Program
ini didesain dengan konsep sosial bisnis, dengan memberdayakan masyarakat untuk
mengangkat taraf ekonomi masyarakat. Orientasi keuntungan dengan sister bagi
hasil
2.
Sosial
Konsep
sosial yang diterapkan adalah berupa civic engagement. Kami mengajak masyarakat
untuk ikut aktif dalam penyadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Kami
mencoba menghidupkan local wisdom yang ada karena akan sangat berpengaruh dalam
aspek sosial ini.
3.
Lingkungan
Konsep
lingkungan diselaraskan dengan tujuan ekonomi. Semakin banyak mangrove yang
diambil dan diolah semakin banyak mangrove yang ditanam. Restorasi dan konservasi
hutan mangrove menjadi tujuan lingkungan untuk mendukung sisi ecologi dan sisi
produksi.
Bermodal dari kerjasama itulah surat
rekomendasi itu dibuat. Lagi-lagi apa yang sudah saya lakukan bersama tim
bukanlah sesuatu yang waahh dan cetar-membahana. Dibandingkan dengan peserta
YSEALI atau bahkan pemuda Indonesia yang lain, kami masih sangat jauh
tertinggal dan tidak ada apa-apanya.
Ketiga, motivation letter
Surat motivasi ini adalah
tulisan yang berisi motif kita mengikuti program. Saya hanya menceritakan alasan
saya mengikuti program, dampak yang akan saya terima setelah program, dan
dampak yang akan di terima masyarakat setelah mengikuti program. Secara umum
tidak ada yang menonjol dan spesial (menurut saya) pada bagian ini. Hanya saja,
saya mencoba menjawab sejujur-jujurnya dan memberikan alasan secara logis dan
rasional.
Begitulah kira-kira kenapa
saya bisa lolos YSEALI, jujur saja saya baru pertama kali mendaftar program
YSEALI dan alhamdulillah puji syukur langsung lolos. Secara praktis, saya mengikuti
program YSEALI mungkin karena Kopi Mangrove Segara dan mewakili Redirect
Indonesia, Leshutama, dan PAC Kalidawir.
Ada guyonan yang beredar
dari teman-teman tentang program ke Amerika ini:
A: “Bro ente ke US? Kok
bisa?
S: “Yoi mas bro,
alhamdulillah barokahnya ngopi ini mas bro”
A: “Wah kalau begitu ak
tak rajin-rajin ngopi ya bro, biar ketularan, haaha”
Lembaga Pengelola KPM Segara: Redirect Indonesia, Leshutama, PAC Kalidawir |
Isu yang beredar di
masyarakat sekitar rumah saya, saya ke Amerika itu karena “Barokahe ngopi” atau
berkah dari ngopi. Karena memang Tulungagung terkenal akan warung cethe
(semacam ngopi yang ada ampasnya megendap di bawah), dengan kearifan lokal itu
warga gemar sekali ngopi dan nongkrong di warung kopi sambil diskusi. Saya
termasuk orang yang rajin ngopi, diskusi, dan sharing bersama teman-teman.
Dapat diambil quote dari perjalanan ke Amerika saya:
“Kalau anda
ingin sukses, rajin-rajin lah anda ke warung kopi. Keberkahan ngopi siapa yang
tahu kan?”
Maksudnya adalah ketika
berada di warung kopi yang kita lakukan adalah diskusi bedah buku, sharing ide
kreatif, sharing bisnis, project dll. Nah, hanya bermodalkan Rp3.000 rupiah
kita bisa mendapatkan inspirasi untuk kedepannya. Jadi, sambil ngopi sambil
melakukan kegiatan yang produktif mencari inspirasi. Yang dilakukan tim KPM
Segara dengan Kopi Mangrove Segara lebih jauh lagi. Kami tidak hanya sekedar
hobi ngopi dan diskusi, tapi kami membuat kopi. Kopi alternatif kreatif kaya
manfaat dari peisisir terbuat dari buah mangrove dengan konsep pemberdayaan masyarakat
pesisir dan Kopi Mangrove Segara sudah mendunia.
Kopi Mangrove Segara Mendunia: US Capitol Building |
Pada implementasinya saya
tidak sendiri dalam project ini. Ada 4 orang lain sangat hebat dan super struggle yang menggawangi
KPM Segara yaitu:
1.
Pak
Adib Hasani (Kepala Unit Produksi)
2.
Pak
Ahmad Shoim (Koordinator Program Lapang)
3.
Mbak
Atik Hasanah (Kepala Administrasi dan Funding)
4.
Pak
Abdul Mukhosis (Kepala Bidang Public Relation dan Partnership)
Jujur karena orang hebat itu Kopi
Mangrove Segara bisa mendunia dan berangkat ke Amerika melalui program YSEALI
Academic Fellowships Program.
Berawal dari ngopi,
membuat kopi, dan melakukan program kopi di Kecamatan Kalidawir, Kabupaten
Tulungagung.
Iyaa semua karena kopi,
dari yang awalnya nongkrong menjadi diskusi, dilanjutkan menjadi bedah buku,
sharing pengalaman, melakukan project kegiatan bersama hingga menjadi sebuah
bisnis yang establish yang orang kekinian menyebutnya social-enterprise. Maka,
dengan kebersamaan ngopi yang sudah ada project dan agenda kedepan akan tetap
dilaksanakan…….
Bersambung……
0 comments:
Post a Comment