Thursday, November 10, 2016

YSEALI Academic Fellowship Program on Civic Engagement Fall 2016: Semua Karena Kopi!

Sebuah kehormatan bagi saya untuk menjadi salah satu bagian dari jaringan terbesar dan paling inspiratif dari pemuda yang dinobatkan sebagai best and brightest among youth in ASEAN countries (as Dr. Patrick McNamara said). YSEALI (Young South East Asian Leader Initiative) merupakan program yang diinisiasi oleh President Barrack Obama untuk memfasilitasi pemuda calon generasi pemimpin negara ASEAN untuk belajar di universitas di  Amerika sesuai dengan tema/minat yang dipilih yaitu civic engagement, environmental studies, dan socio-economics development. Informasi lebih lengkap mengenai YSEALI mencakup: pengenalan program, bagaimana alur pendaftarannya dapat diakses melalui website resminya YSEALI.
Saya menjadi bagian YSEALI? Apa tidak salah???
Itulah pertanyaan yang saya pikirkan secara mendalam ketika saya dinyatakan lolos mengikuti program YSEALI civic engagement fall program 2016 di University of Nebraska at Omaha. Terpilih menjadi salah satu wakil pemuda Indonesia di program yang paling digandrungi dan diminati oleh mayoritas pemuda Indonesia bahkan ASEAN adalah sebuah hal yang ajaib. Dapat dibayangkan pendaftar YSEALI dari Indonesia setiap batch mencapai ribuan orang (ada informasi 2000 pelamar, tetapi masih simpang siur). Dari ribuan orang tersebut hanya 20-an orang yang dinyatakan lolos untuk berangkat. Dari wilayah regional timur yang dihandle US Embassy of Surabaya ada 10 orang yang lolos yaitu:
1.    Risma Ayu (Mataram) – Civic Engagement Northern Illinois University (NIU),
2.    Via Irmar (Surabaya) – Civic Engagement University of Massachusetts (UMass),
3.    dr. Arifah Nur Shadrina (Jogjakarta) – Civic Engagement University of Nebraska at Omaha (UNO),
4.    Albert Christian Soewongsono (Kupang) – Civic Engagement Nothern Illinois University (NIU),
5.    Fariz Kukuh Harwinda (Kediri) – Environmental Studies East West Centre (EWC) Hawaii,
6.    Afrizal Maarif Imron (Surabaya) - Environmental Studies University of Montana (UMon)
7.    Caroline Natalia Tasirin (Manado) -  Environmental Studies East West Centre (EWC) Hawaii,
8.    Ade Rizal Amasijo (Surabaya) – Socio & Economics Development University of Connecticut (UConn),
9.    Satria Tegar Sadewo (Surakarta) - Socio & Economics Development University of Connecticut (UConn), dan
10. Ikbar Sallim Al Asyari (Cah Tulungagung aseli) - Civic Engagement University of Nebraska at Omaha (UNO).
Itulah segelintir nama yang dinyatakan lolos beserta asal daerah dan institusi dimana program akan dilakukan. Pada dasarnya, orang yang dinyatakan lolos untuk mengikuti YSEALI adalah orang yang menurut saya keren sekali dan sudah memberikan dampak bagi masyarakat melalui social project yang telah dilakukan. Tidak akan ada habisnya kalau saya menguraikan apa saja yang telah dilakukan teman-teman bagi masyarakat. They’re totally amazing!

YSEALI Fall Program 2016 Regional Surabaya
Saya sendiri terpilihkan di kampus #Mavericks University of Nebraska at Omaha (UNO) bersama mbak saya yang super sholehah, sabar, dewasa, dan mengayomi adik-adiknya yaitu dr. Arifah Shadrina. Saya ambil sampel satu yaa bro :) See how impressive they are.
Iyaa, dr. Arifah Nur Shadrina, beliau adalah dokter (MD) alumni UGM yang mengabdikan diri di remote area, yaitu di daerah Lumajang Jawa Timur. Sedikit saya ceritakan background beliau (Karena saya lebih sering ngobrol dengan beliau dibanding 9 orang lainnya, hehe *maaf yaaa). Beliau adalah dokter dengan pemikiran yang revolusioner dengan segudang prestasi yang jarang orang tahu. Beliau aktif menjadi peneliti, aktivis, merajahi banyak kompetisi LKTI, business plan, olimpiade, international conference, students exchange, hingga beliau dinobatkan sebagai MAWAPRES Utama UGM tahun 2012! Keren banget kan, dan yang paling penting beliau initiator gerakan Indonesia Cerdas. Sebuah gerakan yang berfokus pada penyadaran dibidang kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Subhanallah banget dehh…..
I’ll tell you something so secret vroohhh….
It’s only between you and me. Deal?
Bu dr. Arifah ini masih jomblo alias single brooo. Hahaha *Upppsss peace yaa*
As I said, I told you already brohh. They’re completely amazing!
Rasanya hanya saya aja yang paling kecil diantara mereka. Anak pesisir Tulungagung yang sangat beruntung bisa menjadi bagian keluarga ini. Baiklah, saya akan coba sedikit uraikan muhasabah yang saya lakukan dengan modal pertanyaan, kok bisa saya lolos??? Dan menjadi orang yang diberikan amanah untuk program YSEALI.
Jadi, untuk mendaftar YSEALI ada beberapa admission yang harus dilengkapi seperti: 1.) formulir pendaftaran, 2.) surat rekomendasi, 3.) motivation letter. Saya akan coba berbagi keberuntungan dengan menguraikan apa saja yang saya coba tulis dan deskripsikan pada proposal pendaftaran tersebut.
Pertama, formulir pendaftaran: formulir pendaftaran dapat diunduh pada website yseali dari US Embassy. Beginilah tampilan formulir tersebut.
Ada cerita menarik pada fase ini. Saya merupakan salah satu peserta nyasar di YSEALI Civic Engagement. Kenapa demikian? Dalam proses pendaftaran, ada kolom pada formulir untuk menentukan pilihan tema apa yang kita inginkan ada 3 tema besar. Nah, saat saya mendaftar saya memutuskan untuk mengambil Environmental Studies. Hal ini disesuaikan dengan passion dan project yang selama ini kita tekuni, background saya, S-1 saya Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya focus pada pengembangan dan management pesisir. Di formulir kita akan menemukan kolom seperti ini:
Formulir yang saya dapati justru tidak ada pilihan environment, harusnya ada 3 pilihan tetapi hanya ada 2 pilihan yaitu civic engagement dan socio-economics development. Dengan seadanya saya memilih civic engagement dengan mindset program environmental studies. Haha. Dan memang benar, setelah saya mengikuti program di UNO apa yang saya pelajari berbeda jauh dengan apa yang saya bayangkan. Jadi, dapat dikatakan keberadaan saya di YSEALI adalah bisa dibilang “faktor ketidaksengajaan”.
Kedua, surat rekomendasi
Surat rekomendasi Saya dapatkan H-1 sebelum pendaftaran ditutup *Waaduh mepeet banget Gan! Saya mendapatkan surat rekomendasi dari Yayasan Cendekia Nusantara ditandatangani direkturnya Pak Abdul Mukhosis. Nah, surat rekomendasi ini menceritakan tentang diri kita. Kebetulan saya memang terlibat project bersama yayasan tersebut. Kita mengerjakan pemberdayaan masyarakat di Pesisir Selatan Tulungagung tepatnya di Pantai Sine dengan membuat produk “Kopi Mangrove Segara”.
Kopi Mangrove Segara

Program pemberdayaan ini merupakan hasil kerjasama antara Redirect Indonesia, Leshutama, dan PAC Kalidawir. Program ini meliputi 3 aspek besar yaitu:
1.    Ekonomi
Program ini didesain dengan konsep sosial bisnis, dengan memberdayakan masyarakat untuk mengangkat taraf ekonomi masyarakat. Orientasi keuntungan dengan sister bagi hasil
2.    Sosial
Konsep sosial yang diterapkan adalah berupa civic engagement. Kami mengajak masyarakat untuk ikut aktif dalam penyadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Kami mencoba menghidupkan local wisdom yang ada karena akan sangat berpengaruh dalam aspek sosial ini.
3.    Lingkungan
Konsep lingkungan diselaraskan dengan tujuan ekonomi. Semakin banyak mangrove yang diambil dan diolah semakin banyak mangrove yang ditanam. Restorasi dan konservasi hutan mangrove menjadi tujuan lingkungan untuk mendukung sisi ecologi dan sisi produksi.
Bermodal dari kerjasama itulah surat rekomendasi itu dibuat. Lagi-lagi apa yang sudah saya lakukan bersama tim bukanlah sesuatu yang waahh dan cetar-membahana. Dibandingkan dengan peserta YSEALI atau bahkan pemuda Indonesia yang lain, kami masih sangat jauh tertinggal dan tidak ada apa-apanya.
Ketiga, motivation letter
Surat motivasi ini adalah tulisan yang berisi motif kita mengikuti program. Saya hanya menceritakan alasan saya mengikuti program, dampak yang akan saya terima setelah program, dan dampak yang akan di terima masyarakat setelah mengikuti program. Secara umum tidak ada yang menonjol dan spesial (menurut saya) pada bagian ini. Hanya saja, saya mencoba menjawab sejujur-jujurnya dan memberikan alasan secara logis dan rasional.
Begitulah kira-kira kenapa saya bisa lolos YSEALI, jujur saja saya baru pertama kali mendaftar program YSEALI dan alhamdulillah puji syukur langsung lolos. Secara praktis, saya mengikuti program YSEALI mungkin karena Kopi Mangrove Segara dan mewakili Redirect Indonesia, Leshutama, dan PAC Kalidawir.
Ada guyonan yang beredar dari teman-teman tentang program ke Amerika ini:
A: “Bro ente ke US? Kok bisa?
S: “Yoi mas bro, alhamdulillah barokahnya ngopi ini mas bro”
A: “Wah kalau begitu ak tak rajin-rajin ngopi ya bro, biar ketularan, haaha”  

Lembaga Pengelola KPM Segara: Redirect Indonesia, Leshutama, PAC Kalidawir

Isu yang beredar di masyarakat sekitar rumah saya, saya ke Amerika itu karena “Barokahe ngopi” atau berkah dari ngopi. Karena memang Tulungagung terkenal akan warung cethe (semacam ngopi yang ada ampasnya megendap di bawah), dengan kearifan lokal itu warga gemar sekali ngopi dan nongkrong di warung kopi sambil diskusi. Saya termasuk orang yang rajin ngopi, diskusi, dan sharing bersama teman-teman. Dapat diambil quote dari perjalanan ke Amerika saya:

“Kalau anda ingin sukses, rajin-rajin lah anda ke warung kopi. Keberkahan ngopi siapa yang tahu kan?”

Maksudnya adalah ketika berada di warung kopi yang kita lakukan adalah diskusi bedah buku, sharing ide kreatif, sharing bisnis, project dll. Nah, hanya bermodalkan Rp3.000 rupiah kita bisa mendapatkan inspirasi untuk kedepannya. Jadi, sambil ngopi sambil melakukan kegiatan yang produktif mencari inspirasi. Yang dilakukan tim KPM Segara dengan Kopi Mangrove Segara lebih jauh lagi. Kami tidak hanya sekedar hobi ngopi dan diskusi, tapi kami membuat kopi. Kopi alternatif kreatif kaya manfaat dari peisisir terbuat dari buah mangrove dengan konsep pemberdayaan masyarakat pesisir dan Kopi Mangrove Segara sudah mendunia.
Kopi Mangrove Segara Mendunia: US Capitol Building

  Pada implementasinya saya tidak sendiri dalam project ini. Ada 4 orang lain  sangat hebat dan super struggle yang menggawangi KPM Segara yaitu:
1.    Pak Adib Hasani (Kepala Unit Produksi)
2.    Pak Ahmad Shoim (Koordinator Program Lapang)
3.    Mbak Atik Hasanah (Kepala Administrasi dan Funding)
4.    Pak Abdul Mukhosis (Kepala Bidang Public Relation dan Partnership)
Jujur karena orang hebat itu Kopi Mangrove Segara bisa mendunia dan berangkat ke Amerika melalui program YSEALI Academic Fellowships Program.
Berawal dari ngopi, membuat kopi, dan melakukan program kopi di Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.
Iyaa semua karena kopi, dari yang awalnya nongkrong menjadi diskusi, dilanjutkan menjadi bedah buku, sharing pengalaman, melakukan project kegiatan bersama hingga menjadi sebuah bisnis yang establish yang orang kekinian menyebutnya social-enterprise. Maka, dengan kebersamaan ngopi yang sudah ada project dan agenda kedepan akan tetap dilaksanakan…….



Bersambung……

0 comments: