Thursday, October 16, 2014

KANDUNGAN TIMBAL (Pb) DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN



1.    Pengertian Timbal (Pb)
Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam. Dalam bahasa ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai unsur atom (NA)82 dengan bobot atau berat atom (BA)207,2.
2.    Sumber Timbal (Pb)
a.       Sumber alami
Kadar timbal (Pb) secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekita 13 mg/kg. Timbal (Pb) yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5-25 mg/kg dan di air bawah tanah (ground water) berkisar 1-60 µg/liter. Secara alami timbal (Pb) juga ditemukan pada air permukaan sebesar 1-10 µg/liter. Dalam air laut kadar timbal (Pb) lebih rendah dari dalam air tawar.
b.      Sumber dari industri
Misalnya industri pengecoran maupun pemurnian, industri baterai, industri bahan bakar, industri kabel, dan industri kimia dimana menggunakan timbal (Pb) dalam kesehariannya.
c.       Sumber dari transportasi
Timbal (Pb) banyak terdapat pada bahan bakar bensin, diketahui bisa menjadi racun yang merusak sistem pernapasan, sistem saraf, serta meracuni darah.
3.    Sifat Logam Timbal (Pb)
a.       Merupakan logam yang lunak, sehingga dapat dipotong dengan menggunakan pisau atau tangan dan dapat dibentuk dengan mudah.
b.      Tahan terhadap korosi atau karat, sehingga logam timbal sering digunakan sebagai coating
c.       Titik lebur rendah, hanya 327,5 derajat C.
d.      Merupakan penghantar listrik yang tidak baik.
e.       Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam    biasa, kecuali emas dan mercuri
f.       Termasuk logam berat “trace metals”
4.    Kegunaan Timbal (Pb)
a. Digunakan dalam pembuatan kabel telepon
b. Digunakan dalam baterai
c. Sebagai pewarnaan cat
d. Sebagai pengkilapan keramik dan bahan anti api
e. Sebagai aditive untuk bahan bakar kendaraan
5Kandungan Timbal dalam Perairan (Pb)
            Hamidah dalam Yudha (1993) berpendapat bahwa di perairan logam berat ada yang terlarut dan ada yang tidak terlarut. Gesamp (1985) mengemukakan bahwa logam berat yang terlarut terdiri dari ion bebas dalam air dan logam kompleks dengan senyawa organik dan anorganik. Logam berat yang tidak terlarut terdiri dari partikel koloid dan senyawa logam kompleks terabsorbsi pada zat tersuspensi. Logam berat Plumbum (Pb) tidak begitu beracun dibanding Cadmium (Cd) dan Hergerium (Hg). Ion Pb2+ merupakan bentuk utama di lingkungan laut. Dalam bentuk larutan ion Pb2+ pada kondisi tepat akan berubah menjadi senyawa alkid lead di lingkungan dan bahan-bahan lead sulfida dapat juga terbentuk di bawah kondisi anaerobik pada sedimen.
Menurut Palar (1994), Timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada dalam badan
perairan secara ilmiah dan sebagai dampak dari aktivitas manusia. Secara alamiah Timbal (Pb) dapat masuk ke perairan melalui pengkristalan Timbal (Pb) di udara dengan bantuan air hujan. Di samping itu proses pelapukan dari bantuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin juga merupakan salah satu jalur sumber Timbal (Pb) yang akan masuk ke badan perairan. Timbal (Pb) yang masuk dalam badan perairan sebagai dampak aktivitas manusia, yaitu berbentuk seperti air buangan yang mengandung Timbal (Pb), air buangan dari penambangan biji timah hitam dan sisa pembuangan industri baterai.
       Analisis air dibawah tanah menunjukkan kadar timah hitam (Pb) sebesar antara 1-60 µg/liter, sedangkan analisis air permukaan terutama pada sungai dan danau menunjukkan angka antara 1-10 µg/liter. Kadar timah hitam pada air laut kadarnya lebih rendah dari yang terdapat di air tawar. Di pantai California (USA) kadar timah hitam (Pb) menunjukkan kadar antara 0,08-0,004 µg/liter. Timbal (Pb) yang larut dalam air adalah timbal asetat (Pb(C2H3O2)2), timbal klorat  Pb(CLO3)2, timbal stearat Pb(C18H35O2)2. Baku mutu (WHO) timbal (Pb) dalam air 0,1 mg/liter dan KLH No. 02 tahun 1988 yaitu 0,05-1 mg/liter.
5.    Pengaruh Logam Berat Bagi Kehidupan
a.    Bagi Organisme Perairan
Palar (1994) mengemukakan bahwa logam berat dapat terkumpul dalam tubuh organisme dan akan tetap tinggal dalam tubuh pada waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi. Pencemaran logam berat pada air laut akan menyebabkan terkontaminasinya organisme perairan seperti gastropoda, udang, cumi-cumi, kerang dan lain-lain. Peningkatan kandungan Timbal (Pb) dalam perairan dapat menyebabkan peningkatan kandungan Timbal (Pb) yang terakumulasi dalam tubuh organisme laut. Sebagian logam berat dalam jumlah mikro bersifat penting bagi organisme dan juga bersifat racun yang sangat berbahaya, sehingga merugikan pertumbuhan organisme dan mengganggu metabolisme sel. Menurut Thoha (1991), bahan pencemar yang masuk ke dalam perairan akan membunuh biota yang paling peka, sehingga mengganggu rantai makanan dalam perairan tersebut. Terputusnya salah satu rantai makanan dapat menyebabkan beberapa jenis biota tidak hidup normal. Agar biota perairan dapat hidup layak, diperlukan baku mutu untuk biota tersebut.
b.   Bagi Manusia
Keracunan logam timbal (Pb) pada manusia dinamakan dengan “plumbism”.  Keracunan akut dari logam berbahaya tersebut biasanya terjadi pada orang yang termakan dosis yang tinggi atau karena pengaruh pemberian obat yang mengandung logam. Logam timbal (Pb) dapat mengakibatkan penghambatan sistem pembentukan hemoglobin (Hb) sehingga menyebabkan anemia, terganggunya sistem syaraf pusat dan tepi, sistem ginjal, sistem reproduksi, idiot pada anak-anak, sawan (epilepsi), cacat rangka dan merusak sel-sel somatik. Walaupun jumlah timbal (Pb) yang diserap oleh tubuh hanya sedikit, logam ini ternyata menjadi sangat berbahaya. Hal ini disebabkan senyawa timbal memberikan efek racun terhadap banyak organ yang terdapat dalam tubuh.

Sumber  :
Muhammad, Andi. 2013. Logam berat timbal. Diakses dari: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/114/jtptunimus-gdl-andhimuham-5651-3-babii.pdf. Pada pukul 19.56 WIB
Ramadhan, Irwan. Kandungan logam berat timbal (Pb) pada kerang bulu (Anadara sp.) dengan ukuran yang berbeda di sungai selawan, Sumatera Utara. http://docs.google.com/document/d/





0 comments: